ABSTRAK Latihan fisik menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap frekuensi denyut nadi. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan darah yang mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang aktif, mengangkut bahan buangan seperti CO2 dan produk samping metabolisme lainnya. Makin meningkat intensitas latihan, maka frekuensi denyut nadi latihan semakin meningkat, sebaliknya semakin menurun intensitas latihan maka frekuensi denyut nadi semakin menurun. Perubahan ini diatur oleh sistem saraf dan sistem hormonal. Hal ini merupakan efek akut dari latihan. Apabila latihan fisik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dalam jangka waktu lama, maka akan terjadi penurunan frekuensi denyut nadi istirahat. Ini merupakan efek kronis dari latihan. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan tentang efek dari latihan fisik terhadap frekuensi denyut nadi. ABSTRACT Physical exercise leads to an increase on the pulse rate. This increase was due to increased need for blood that transports O2 to the tissues of the body active, transporting waste material such as CO2 and other metabolic byproducts. Increasing the intensity of exercise, the exercise pulse rate increases, on the contrary decreased intensity of exercise, the pulse rate decreases. These changes are regulated by the nervous system and the hormonal system. This is the acute effects of exercise. If the physical exercise done regularly and continuously in the long term, there will be a decrease in the resting pulse rate. It is a chronic effect of exercise. This article aims to describe the effects of physical exercise on the pulse rate. Key words physical exercise, pulse rate, acute effects of exercise, chronic effect of exercise PENDAHULUAN Latihan fisik atau aktivitas fisik berpengararuh langsung terhadap sistem kardiovaskular, baik efek akut maupun efek kronis. Efek akut dari latihan fisik adalah meningkatkan denyut nadi dan frekuensi pernapasan. Selanjutnya hasil penelitian terdahulu didapatkan, latihan secara aerobik yang dilangsungkan selama 2X30 menit dapat meningkatkan frekuensi denyut nadi, asam laktat darah, suhu tubuh, dan tekanan darah latihan 1. Efek kronis latihan adalah meningkatkan ukururan jantung terutama ventrikel kiri, meningkatkan persediaan darah, menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat, menormalkan tekanan darah, dan memperbaiki pendistribusian darah 2. Hal yang serupa juga disampaikan bahwa latihan fisik secara teratur memiliki beberapa keuntungan terhadap sistem kardiovaskular, di antaranya; menormalkan tekanan darah, memperkuat otot jantung, menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat, dan meningkatkan To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Pengeluaran cairan tubuh berlebih ini bertujuan untuk meningkatkan pembuangan panas tubuh, karena panas tubuh bersamaan keluar melalui keringat. 6,7 Latihan fisik secara aerobik dalam waktu lama, akan menurunkan cairan tubuh. 8 Didapatkan terjadi peningkatan pengeluaran cairan tubuh secara bermakna saat latihan fisik pada kelembaban udara 40% dibandingkan dengan kelembaban 50% dan 60%. 9 Dengan menurunnya cairan tubuh saat latihan fisik, maka viskositas darah akan meningkat. ... I Nengah SupartaI Gede AriyasaWayan TeresnaNegeri SurabayaABSTRAK Latihan fisik dapat menyebabkan berbagai perubahan fungsi tubuh diantaranya adalah peningkatan terhadap suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan karena sebagian besar energi saat aktivitas diubah menjadi panas. Panas yang dihasilkan itu harus segera dikeluarkan agar homeostasis tubuh berjalan dengan baik. Kecepatan pengeluaran panas tubuh tergantung dari faktor lingkungan, diantaranya adalah suhu dan kelembaban relatif udara. Semakin meningkat kelembaban udara, semakin meningkat pula suhu tubuh saat latihan dan sebaliknya semakin menurun kelembaban relatif udara maka suhu tubuh akan semakin menurun. Perubahan suhu tubuh ini tidak terus menurun, akan tetapi diatur oleh sistem saraf. Peningkatan panas tubuh berkelanjutan dapat disebabkan karena latihan fisik berkelanpanjangan dalam waktu yang lama yang dilakukan dalam ruangan dengan kelembaban yang tinggi. Peningkatan sehu tubuh ini dapat disebabkan karena menurunnya cairan tubuh akibat dari pengeluaran keringat berlebih. Untuk menanggulangi penurunan cairan tubuh maka perlu mengkonsumsi cairan yang sesuai dengan cairan yang keluar. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menguraikan efek dari latihan fisik terhadap perubahan suhu tubuh. Kata kunci latihan fisik, kelembaban relative, suhu tubuh, pengeluaran keringat, cairan tubuh ABSTRACT Physical exercise can cause changes in body functions such as an increase in the body temperature. Increased body temperature is caused because most of the energy is converted to heat when activity. The resulting heat must be removed in order to homeostasis of the body running well. Free body heat expenditure depends on environmental factors, such as temperature and relative humidity. Increasing humidity, also increase the body temperature during exercise and conversely the relative humidity decreases the body temperature will decrease. Changes in body temperature does not continue to decline, but is regulated by the nervous system. Continuous increase in body heat can be caused by physical exercise sustained for a long time were conducted in a room with high humidity. Increased body temperature can be caused due to decreases in body fluids as a result of excessive sweating. To cope with a decrease in body fluids then need to consume liquids in accordance with the juices. This article was written with the purpose of outlining the effects of physical exercise on changes in body Kharisma Mochamad Zakky MubarokTujuan penelitian ini hendak mengkaji mengenai tingkat kondisi fisik pada atlet futsal putri AFKAB Indramayu tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti berupa angka-angka dan diukur secara pasti. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah atlet futsal puteri AFKAB Indramayu yang berjumlah 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kondisi fisik yakni tes multistage fitness atau tes lari multi tahap mengacu pada tes pengukuran Ismaryati 2008 86. Berdasarkan data penelitian futsal puteri AFKAB Indramayu yang berjumlah 20 atlet dengan menggunakan Tes Multi Tahap dari Ismaryati 2008 87. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata sebesar dan Standar Deviasi simpangan baku sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa tingkat kondisi fisik dengan menggunakan Tes Multi Tahap masuk kategori sangat baik sebanyak 0 atlet, 1 atlet masuk kategori baik, 6 atlet kategori sedang, 11 atlet masuk kategori kurang dan sisanya 2 atlet masuk kategori sangat kurang. Prosentase tersebut terdapat 10% kategori sangat kurang, 55% kurang, 30% sedang, 5% baik dan 0% sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa tingkat Kondisi fisik futsal puteri AFKAB Indramayu dalam kategori KurangResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
Keluhanmuskuloskeletal adalah keluhan yang berada pada bagian otot skeletal atau otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan hingga sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam jangka waktu cukup lama maka akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.Selanjutnyapada suhu pemeliharaan 27oC, 29oC dan 31oC larva ikan cupang cenderung sulit untuk mendapatkan waktu deferensiasi testis. Hal ini diduga karena suhu selain berpengaruh terhadap waktu deferensiasi kelamin pada ikan, juga