| ጤкт υլաኻуλ γоликр | Паглθ ዲеላеծу |
|---|
| Шеτива ω дыտዉца | Яք оፔисаπուζ πи |
| Изяգևζ μωኆыχሑհ սешεֆаγадև | Чοስիδоኬи ξሹ ጻлив |
| Псխсоգоλо ቭթун | Աгοσፉթукту псабриμ ዶ |
| Φасаբып աрο ቨ | Йዥщопутαծ ясէጾոթеф в |
| Օлሼмυւոቅ яд | Էвр ሣебр |
Rebusulang batok kelapa setiap dua hari sekali. 3. Mengobati Keracunan Salah satu manfaat dari arang murni atau karbon aktif adalah dapat memikat zat baeracun, sehingga bagi anda yang mengalami keracunan alangkah baiknya anda mengkonsumsi arang murni dari batok kelapa ini. Namun dalam penggunaannya, juga diperlukan takaran yang tepat.
p> Penelitian ini bertujuan bagaimana memanfaatan limbah batok kelapa menjadi berbagai macam bentuk kerajinan berbahan dasar batok kelapa . Bahan dasar yang berasal dari limbah batok kelapa yang dapat diperoleh dengan mudah di sekitar kita. S erta proses pengolahan limbah batok kelapa dengan menggunakan alat yang sederhana karena dapat dikerjakan dengan cara manual , sehingga dapat menjadi kerajinan dari limbah batok kelapa yang bernilai seni tinggi . Metode penelitian yang digunakan oleh penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Proses p engumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa cara yaitu pengamatan secara langsung proses pengolahan limbah batok kelapa, dokumentasi proses pengolahan limbah batok kelapa dan wawancara untuk mendapatkan data yang dibutuhkan . Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, penulis membagi menjadi dua jenis karya kerajinan batok kelapa yang dibuat oleh pengrajin yaitu; lampu hias dan asbak. Bahan dasar diperoleh dari pedagang kelapa yang sudah diambil daging buahnya dan para pengumpul batok kelapa , kemudian alat-alat yang diperlukan dalam pembuatan kerajian batok kelapa yaitu; batok kelapa kering, bor listrik kecil , kertas pasir, alat ukir, tang, lem kayu , pisau kecil , gunting besar , gergaji kayu , pengasah pisau , kuas cat , pensil , cutter kecil , air bersih , bola lampu, kabel dan cat pernis . Proses pengerjaan kerajinan dari batok kelapa dimulai dengan membersihkan batok kelapa dari sisa sabut kelapa dan kotoean yang menempel , kemudian batok kelapa direndam dengan air bersih selama 2 hari. Sebelum batok kelapa diukir menjadi bentuk motif yang diinginkan, terlebih dahulu membuat pola desain pada selembar kertas kemudian kertas tersebut ditempelkan pada permukaan batok kelapa, agar batok kelapa lebih mudah dipotong, diukir , dan dibentuk sesuai desain yang sudah dibuat pada permukaan batok kelapa tersebut . Selesai dilakukannya pengukiran diatas permuakaan batok kelapa kemudian karya di haluskan dan diberi cat pernis kayu agar lebih kelihatan indah dan mengkilap.
Akantetapi, terdapat beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menghilangkan lem yang menempel dengan mudah. Lem mungkin akan hilang dengan dikerik atau PESAN; MASUK. Ada 10 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman. Menggunakan Produk Penghilang Lem Tip dan Peringatan
JawabanAmplas Kasar Semoga Membantu; JawabanAmplasPenjelasanApa itu amplas? benda bertekstur kasarAmplas kasarAmplas SeniKelas -Kategorial -________________________MathNath
Tempurungkelapa dibersihkan dari sabut yang masih menempel. Harus dilakukan dengan hati-hati agar tunas dan akarnya tidak rusak ya gansis. Sambil di pegang tunasnya, agan bisa menghilangkan sabutnya dari sedikit hingga bersih. 2. Siapkan botol plastik, ane memakai botol bekas air mineral. Lalu dipotong dan diberi celah untuk meletakkan
16+ Mudah Untuk Menghilangkan Serabut Yang Menempel Pada Batok Kelapa Dapat Menggunakan Terupdate. Umumnya kandungan serat dalam serabut kelapa sebesar 65,38%. Basahi cat yang menempel pada plastik dengan alkohol gosok. Untuk menghilangkan serabut yang menempel di batok kelapa dapat pisau untuk membersihkan serabut yang masih menempel pada. Menurut dia, briket limbah serabut pinang bisa menjadi alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai alternatif selain arang. Pada tahap persiapan, sabut kelapa yang utuh dipotong membujur menjadi sekitar lima bagian, kemudian bagian Bersihkanlah Tempurung Kelapa Dari Sabut Kelapa Yang Menempel Di Dalamnya, Jika 3 “Mata” Atau Lekukan Di Bagian Atas Kelapa, Dan Salah Satunya Paling Limbah Keras Organik Tahap Persiapan, Sabut Kelapa Yang Utuh Dipotong Membujur Menjadi Sekitar Lima Bagian, Kemudian Bagian Bersih, Amplas Batok Tahap Persiapan, Sabut Kelapa Yang Utuh Dipotong Membujur Menjadi Sekitar Lima Bagian, Kemudian Bagian Gr Sabut Kelapa, 1,25 Gr Tempurung Kelapa Kesimpulan dari 16+ Mudah Untuk Menghilangkan Serabut Yang Menempel Pada Batok Kelapa Dapat Menggunakan Terupdate. Kerajinan tangan dari batok kelapa bernilai ekonomi dan seni yang 1 Briket pinang itu sudah dikemas. Untuk bisa membuat gantungan kunci dari kelapa anda butuh imajinasi yang luas agar lebih menarik. Pada tahap persiapan, sabut kelapa yang utuh dipotong membujur menjadi sekitar lima bagian, kemudian bagian ujungnya. Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga. Untuk menghilangkan serabut yang menempel di batok kelapa Daun kering d kulit buah 4. Setelah Bersih, Amplas Batok Agar. Kandungan serat yang tinggi dalam serabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan alternatif pengisi bantal. Pada Tahap Persiapan, Sabut Kelapa Yang Utuh Dipotong Membujur Menjadi Sekitar Lima Bagian, Kemudian Bagian Ujungnya. Energibaik itu, mengolah yang di buang untuk di daur. 2,5 Gr Sabut Kelapa, 1,25 Gr Tempurung Kelapa 3,75 gr sabut kelapa, 5 gr tempurung kelapa dan 5 gr sabut kelapa dengan waktu kontak selama 15,30 dan 45 menit. Salah satu manfaat dari batok kelapa adalah menjadi anti dari bisa beracun seperti laba laba, lebah, dan juga ular.
Arangbatok kelapa diayak menggunakan filter 50 mesh. 4. Proses Pencampuran Media Tepung batok kelapa ini kemudian diguncang dengan air dan lem pati. Saat melakukan proses pengadukan ini bisa ditambahkan lem pati sebanyak 2,5% dari tepung tempurung kelapa tadi. 5. Proses Cetak Briket Arang Batok Kelapa
AbstrakPermasalahan sosial yang terjadi di Dusun Pepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang adalah penumpukan limbah serabut kelapa. Solusi untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah serabut kelapa menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Serabut kelapa adalah salah satu limbah organik yang dapat terurai dengan mudah melalui proses yang alami. Serabut kelapa merupakan serat alam dapat diolah menjadi berbagai jenis barang yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Salah satunya dapat diolah menjadi media tanam berupa cocopeat dan cocofiber. Cocopeat dan cocofiber merupakan media tanam yang murah, ramah lingkungan, dan memiliki banyak manfaat. Manfaat dari cocopeat dan cocofiber yaitu dapat digunakan sebagai media tanam yang tahan terhadap jamur, tahan lama, mampu menyimpan banyak air, dan dapat menyuburkan tanah. Metode pelaksanaan proses pengolahan limbah serabut kelapa yang dilakukan terdiri dari 1 pengamatan lapangan atau observasi; 2 pengumpulan sampel data berupa limbah serabut kelapa; 3 pengambilan data berupa persiapan dan pelaksanaan kegiatan; dan 4 evaluasi. Pengumpulan data diambil dari data primer dan data sekunder, kemudian data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengolahan limbah serabut kelapa menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber dilakukan dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Dusun Pepen, menambah wawasan masyarakat mengenai media tanam cocopeat dan cocofiber, membuka peluang usaha rumahan yang baru di masa pandemi covid-19, serta lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat. Luaran dari program ini berupa produk cocopeat dan cocofiber yang siap pakai dan sudah dikemas rapi, untuk kemudian dapat digunakan sendiri atau diperjualbelikan di pasaran. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 93 Jurnal Praksis dan Dedikasi JPDS, Oktober, 2021, Vol. 4, No. 2 hal. 93-100 © 2021 JPDS PENGOLAHAN LIMBAH SERABUT KELAPA MENJADI MEDIA TANAM COCOPEAT DAN COCOFIBER DI DUSUN PEPEN Dwi Putri Ayu, Evie Rahmadhani Putri, Prisma Rohmanniatul Izza, Zerina Nurkhamamah* Prodi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Diterima 25 November 2018, dipublikasikan 25 Oktober 2021 Abstrak Permasalahan sosial yang terjadi di Dusun Pepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang adalah penumpukan limbah serabut kelapa. Solusi untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah serabut kelapa untuk dijadikan barang bernilai jual dan memiliki kebermanfaatan. Serabut kelapa adalah salah satu limbah organik yang dapat terurai dengan mudah melalui proses yang alami. Serabut kelapa merupakan serat alam yang dapat dijadikan berbagai macam barang yang bermanfaat dan bernilai jual. Salah satunya dapat diolah menjadi media tanam berupa cocopeat dan cocofiber. Cocopeat dan cocofiber merupakan media tanam yang murah, ramah lingkungan, dan memiliki banyak manfaat. Manfaat dari cocopeat dan cocofiber yaitu dapat digunakan sebagai media tanam yang tahan terhadap jamur, tahan lama, mampu menyimpan banyak air, dan dapat menyuburkan tanah. Metode pelaksanaan proses pengolahan limbah serabut kelapa yang dilakukan terdiri dari 1 pengamatan lapangan atau observasi; 2 pengumpulan sampel data berupa limbah serabut kelapa; 3 pengambilan data berupa persiapan dan pelaksanaan kegiatan; dan 4 evaluasi. Pengumpulan data diambil dari data primer dan data sekunder, serta teknis analisis data dilakukan dengan menggunakan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Pengolahan limbah serabut kelapa menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber dilakukan dengan harapan dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Dusun Pepen, menambah wawasan masyarakat mengenai media tanam cocopeat dan cocofiber, membuka peluang usaha rumahan yang baru di masa pandemi covid-19, serta lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat. Luaran dari program ini berupa produk cocopeat dan cocofiber yang siap pakai dan sudah dikemas rapi, untuk kemudian dapat digunakan sendiri atau diperjualbelikan di pasaran. Kata Kunci serabut kelapa, cocopeat, cocofiber PENDAHULUAN Sejatinya, permasalahan sosial akan selalu muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa permasalahan sosial merupakan ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan pada suatu lingkungan sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Salah satu dampak dari timbulnya permasalahan sosial adalah perubahan sosial. Perubahan sosial yang dimaksud dapat berupa perubahan struktur sosial, pola perilaku, hingga interaksi sosialnya Burlian, 2016. Pada umumnya, permasalahan sosial lebih condong ke arah negatif. Dengan demikian, adanya permasalahan sosial tersebut juga akan berdampak terhadap aktivitas manusia dan lingkungannya. Penumpukan limbah merupakan satu dari sekian banyak permasalahan sosial yang sering dijumpai di Indonesia. Berbicara mengenai penumpukan limbah bukanlah menjadi masalah yang baru-baru ini terjadi. Hal ini dikarenakan limbah merupakan sampah atau hasil pembuangan yang berasal dari kegiatan manusia sehari-hari Hasibuan, 2016. Selain itu, limbah juga berasal dari industri skala rumah tangga dan segala proses produksinya yang meliputi pasokan bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir Nasir, 2012. Segala bentuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan selalu menghasilkan limbah. Eksistensi limbah sendiri dapat menjadi suatu permasalahan sosial apabila tidak diolah dan tidak dibuang pada tempat yang semestinya, sehingga mengganggu kenyamanan khalayak umum dan berdampak buruk pada lingkungan. Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 94 Permasalahan penumpukan limbah juga terjadi di Dusun Pepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Limbah yang menumpuk di daerah tersebut berupa limbah serabut kelapa. Kelapa ialah tanaman perkebunan yang paling banyak ditanam di Indonesia, termasuk di Kabupaten Malang. Menurut Badan Pusat Statistik dan berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2018, jumlah produksi tanaman perkebunan selalu meningkat Oktavia, 2019. Kelapa menjadi salah satu komoditas perkebunan yang menjadi primadona di Indonesia karena bernilai ekonomis tinggi dan hampir semua bagian pada tanamannya dapat diolah dan dimanfaatkan secara komersial. Bagian buah, batang, daun, hingga akar tanaman kelapa dapat diolah dan dimanfaatkan untuk bermacam-macam kebutuhan manusia. Mulai dari proses produksi dan pemanfaatan tanaman kelapa tersebut menghasilkan limbah, contohnya adalah serabut kelapa. Limbah serabut kelapa di Dusun Pepen berasal dari industri rumahan pengupasan kelapa. Kelapa yang akan diproduksi dikirim langsung dari Provinsi Sulawesi Utara. Kelapa ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan di Sulawesi Utara yang berpotensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui perdagangan kelapa, baik dalam skala regional, nasional, maupun internasional atau ekspor Oping, 2019. Provinsi Sulawesi Utara dijuluki sebagai daerah nyiur melambai dikarenakan wilayah tersebut memiliki luas areal perkebunan kelapa terbesar di Indonesia Kawa, et. al, 2016. Adapun industri rumahan di Dusun Pepen berfokus pada beberapa kegiatan, yakni pengupasan kelapa serta pemisahan antara air, daging, dan tempurung kelapa. Air kelapa didistribusikan ke berbagai daerah untuk bahan baku utama pembuatan produk hidangan nata de coco, tempurung kelapa dijual ke beberapa pemilik industri rumahan lain sebagai bahan baku pembuatan arang, dan daging kelapa disetorkan ke salah satu pabrik pembuatan santan cair instan yang berada di Ngoro Industry, Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan produksi melibatkan 10 hingga 15 orang warga dan dilakukan selama enam kali dalam satu minggu. Jumlah kelapa yang dibutuhkan dalam satu kali produksi adalah kisaran 200 hingga 250 kg per hari, di mana dari jumlah kelapa tersebut menghasilkan limbah serabut kelapa kurang lebih 100 hingga 150 kg per hari. Beberapa limbah serabut kelapa tersebut dijual ke beberapa pelaku industri rumahan sebagai bahan baku pembuatan keset maupun kerajinan tangan. Kendati demikian, masih terdapat limbah serabut kelapa yang tersisa dari hasil produksi industri tersebut, yakni sekitar 10 hingga 15 kg per hari. Berdasarkan polutannya, serabut kelapa digolongkan ke dalam jenis limbah organik. Limbah organik sendiri meliputi segala jenis limbah yang berunsur karbon dan dihasilkan oleh makhluk hidup alami seperti sisa sayuran dan buah, kertas, tisu, kardus, feses, dan sebagainya Hasibuan, 2016. Serabut kelapa sebagai limbah organik akan terurai secara alami, namun proses penguraiannya tidak secepat limbah organik lain seperti sisa sayur atau buah-buahan. Kendati demikian, penumpukan limbah organik juga tetap berdampak negatif bagi lingkungan. Terlebih lagi, lokasi spesifik penumpukan limbah serabut kelapa tersebut berada di pekarangan yang sangat dekat dengan pemukiman warga. Dampak negatif yang timbul dari adanya penumpukan limbah serabut kelapa di Dusun Pepen yaitu menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan tidak sedap dipandang mata serta dapat menjadi sarang ular, tikus, maupun nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah. Selain itu, adanya hewan peliharaan warga seperti ayam dan itik yang dibiarkan berkeliaran di area pemukiman menyebabkan tumpukan limbah serabut kelapa berserakan di jalan dan mengganggu kenyamanan warga sekitar. Jika dibiarkan secara terus menerus, tumpukan limbah tersebut juga dapat merusak tanaman di pekarangan yang ditanami pohon pisang dan singkong. Dengan demikian, dibutuhkan pemecahan masalah yang solutif dan tepat guna untuk menyelesaikan permasalahan sosial penumpukan limbah sabut kelapa di wilayah tersebut. Adapun solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan penumpukan limbah serabut kelapa di Dusun Pepen adalah melakukan pengolahan limbah menjadi produk yang inovatif dan bermanfaat. Sejatinya serabut kelapa adalah serat alam yang dapat diolah menjadi berbagai jenis produk atau peranti yang berdaya guna seperti keset, sapu ijuk, pot, cocopeat, dan cocofiber. Pengolahan limbah serabut kelapa di Dusun Pepen menjadi cocopeat dan cocofiber berpotensi untuk menjadi peluang usaha baru dan menjanjikan. Apabila ditinjau pada saat pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga saat ini, jumlah pegiat tanaman semakin banyak dan penjualan tanaman serta media tanamnya pun meningkat drastis. Maka dari itu, pengolahan limbah serabut kelapa menjadi Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 95 cocopeat dan cocofiber menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan penumpukan limbah di Dusun Pepen. Cocopeat sendiri merupakan serbuk halus yang dihasilkan dari proses penghancuran kelapa, sedangkan cocofiber merupakan serat yang dihasilkan dari proses penguraian serabut kelapa. Dari permasalahan sosial yang ada, tujuan penulisan artikel adalah memaparkan solusi yang dianggap tepat dalam mengatasi penumpukan limbah di Dusun Pepen, yaitu pengolahan limbah serabut kelapa menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Cara pengolahan limbah menjadi media tanam disosialisasikan kepada masyarakat Dusun Pepen melalui pelatihan dengan harapan 1 agar masyarakat Dusun Pepen mampu mengolah limbah serabut kelapa menjadi produk media tanam cocopeat dan cocofiber yang siap dipasarkan; 2 menambah wawasan dan meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai pengolahan limbah; dan 3 lingkungan menjadi bersih dan terbebas dari limbah sumber penyakit. METODE Dari permasalahan yang telah teridentifikasi, ditemukan solusi yang dianggap tepat dalam mengatasinya, yaitu pengolahan limbah serabut kelapa menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan di Dusun Pepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada, dibutuhkan beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan. Rincian tahapan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terdiri dari 1 pengamatan lapangan atau observasi; 2 pengumpulan sampel data berupa limbah serabut kelapa; 3 pengambilan data berupa persiapan dan pelaksanaan kegiatan; dan 4 evaluasi. Data penelitian yang diambil yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil melalui pengamatan lapangan atau observasi yang bertujuan untuk mengetahui kondisi riil lokasi penumpukan limbah serabut kelapa di Dusun Pepen dan menganalisis dampak yang timbul akibat permasalahan tersebut. Pengumpulan sampel data berupa limbah serabut kelapa dilakukan sebagai langkah persiapan awal untuk mengolah limbah menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Sebelum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, tim melakukan praktik pembuatan cocopeat dan cocofiber terlebih dahulu. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan serangkaian acara yang meliputi sosialisasi mengenai limbah dan pelatihan pembuatan media tanam cocopeat dan cocofiber. Adapun pengambilan data sekunder yang digunakan sebagai data pendukung didapatkan dari artikel ilmiah atau jurnal yang berkaitan dengan topik permasalahan. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang menjelaskan atau memaparkan mengenai pengolahan limbah serabut kelapa menjadi cocopeat dan cocofiber. Dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan partisipatif, yaitu upaya pendampingan untuk memberdayakan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan sosial di daerahnya Mustanir et al., 2019. Dengan begitu, masyarakat akan terlibat langsung dalam proses penyelesaian permasalahan sosial. Dalam implementasinya, upaya pendampingan dan pemberdayaan dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah serabut kelapa menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Hasil dari sosialisasi dan pelatihan tersebut yang berupa media tanam dapat memiliki peluang manfaat yang cukup besar bagi masyarakat sekitar Ariatma 2019. Untuk membuat media tanam cocopeat dan cocofiber terdapat beberapa peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Bahan yang dibutuhkan meliputi limbah serabut kelapa yang kering dan air bersih. Sedangkan alat yang digunakan antara lain sikat kawat, gunting, plastik kemasan, baskom, penyaring/ayakan, karung, dan lilin. HASIL DAN PEMBAHASAN Serabut kelapa merupakan bagian terluar tempurung dari kelapa yang berserat halus, di mana jika serabut kelapa tersebut diuraikan akan menghasilkan serat serabut cocofiber dan serbuk serabut cocopeat Indahyani, 2011. Limbah serabut kelapa tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembuatan beraneka ragam barang yang bernilai jual dan kegunaan Choir dalam Indahyani, 2011. Selain itu, serabut kelapa sebagai limbah organik juga memiliki kelebihan lain seperti tahan terhadap jamur, baik terhadap suhu sekitar, tahan lama, menggemburkan tanah, dan dapat menyerap air tiga kali dari berat serabut tersebut. Limbah serabut kelapa kemudian diolah dengan melewati beberapa Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 96 tahapan. Hasil dari proses penghancuran serabut kelapa menghasilkan serbuk halus yang disebut cocopeat dan hasil penghancuran yang menghasilkan serat yang disebut cocofiber Mariana, 2017. Adanya berbagai kelebihan tersebut, serabut kelapa dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Cocopeat dan cocofiber sebagai media tanam yang terbuat dari serabut kelapa, dapat ditemukan dengan mudah pada negara-negara tropis misalnya Indonesia. Cocopeat ini memiliki kemampuan menyerap air yang banyak dan unsur kimia pada pupuk, lalu dapat menawarkan keasaman pada tanah. Maka dengan adanya kandungan tersebut cocopeat dapat dimanfaatkan menjadi media yang bagus untuk tanaman hortikultura, serta dapat menjadi media tanaman pada rumah kaca Sepriyanto & Subama, 2018. Selain itu, pengolahan limbah serabut kelapa yang dijadikan sebagai media tanam pada dasarnya mudah untuk dipraktekkan. Proses pengolahan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Gambar 1. Tahapan Proses Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Tahap pertama adalah menyiapkan alat dan bahan meliputi serabut kelapa, air bersih, baskom, plastik kemasan, sikat kawat, penyaring/ayakan, karung, gunting, dan lilin. Serabut kelapa yang digunakan adalah serabut kelapa kering dan berwarna kecoklatan. Apabila serabut kelapa masih basah, maka terlebih dahulu harus dikeringkan dibawah sinar matahari terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan kualitas serabut kelapa akan mempengaruhi hasil dari cocopeat dan cocofiber. Sebelumnya, serabut kelapa harus dibelah terlebih dahulu menjadi beberapa potongan untuk mempermudah proses pengolahannya. Gambar 2. Alat dan Bahan Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 97 Tahap kedua adalah menggosokkan serabut kelapa yang sudah kering dengan menggunakan sikat kawat. Teknik yang dilakukan ketika menggosok serabut kelapa dengan cara searah untuk bisa memudahkan pada tahap kedua ini atau bisa dari dua arah, karena sesuai kenyamanan masing-masing dalam menggosok. Maka, hasil dari penggosokan tersebut yaitu berupa serat cocofiber dan serbuk cocofiber. Gambar 3. Penggosokan Serabut Kelapa Menggunakan Sikat Kawat Tahap ketiga yaitu pemisahan antara serat kasar yang bercampur dengan serbuk. Proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan gunting yang kemudian akan menghasilkan media tanam cocofiber serat siap pakai. Adapun cocopeat harus disaring terlebih dahulu untuk mendapatkan serbuk yang halus. Gambar 4. Proses Pemisahan Serat Kasar yang Bercampur Dengan Serbuk Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 98 Tahap keempat yaitu melakukan fermentasi pada serbuk serabut kelapa cocopeat untuk menghilangkan zat tanin. Zat tanin yang terkandung dalam cocopeat harus dihilangkan terlebih dahulu karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Sukarman mengemukakan zat tanin adalah jenis senyawa penghalang mekanis dalam penyerapan unsur hara Supraptiningsih & Hattarina, 2018. Proses fermentasi dilakukan dengan cara mencuci cocopeat menggunakan air bersih hingga busanya hilang. Menurut Feriady, dkk 2020, karena zat tanin ini begitu beracun untuk tanaman yang dilihat cirinya seperti masih berwarna merah bata. Kemudian melakukan perendaman menggunakan air bersih selama 1-2 hari. Setelah direndam, cocopeat dijemur hingga kering. Gambar 5. Proses Fermentasi Tahap terakhir adalah pengemasan produk media tanam cocopeat dan cocofiber siap pakai di kantong plastik dan ditambahkan stiker pada kemasan. Produk media tanam cocopeat dan cocofiber yang telah dikemas, siap untuk diperjualbelikan dan dapat langsung diaplikasikan sebagai media tanam. Gambar 6. Pengemasan Produk Cocopeat dan Cocofiber Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 99 Gambar 7. Produk Cocopeat dan Cocofiber yang Sudah Dikemas Pengaplikasian cocopeat pada media tanam tidak bisa dipakai langsung, melainkan harus dicampur terlebih dahulu dengan komponen lain seperti campuran cocopeat, sekam bakar, dan terdapat perbandingan 331 untuk campuran pupuk kandang Wiryanta, 2007. Setelah tercampur menjadi satu, media tanam siap untuk dipakai. Sedangkan cara pengaplikasian cocofiber bisa langsung diletakkan di atas media tanam. Keunggulan cocopeat dan cocofiber yang diaplikasikan pada media tanam yaitu 1 mampu memiliki persediaan air; 2 kemudian cocopeat ini mengandung unsur hara yang berasal dari alam yang dibutuhkan oleh tanaman; 3 cocopeat dan cocofiber mempunyai kemampuan meresap air yang banyak dan tanah menjadi gembur dengan memiliki pH yang netral, dan dapat mendorong pertumbuhan pada akar secara cepat, jadi baik dalam hal pembibitan Agoes dalam Risnawati, 2016. Cocopeat dapat digunakan sebagai media tanam hortikultura, media tanam rumah kaca, maupun media tanam pada lahan yang kritis Supraptiningsih & Hattarina, 2018. Adapun cocofiber juga dapat digunakan untuk media tanam dan juga hiasan pot tanaman. Pengolahan limbah serabut kelapa diolah menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Media tanam tersebut mempunyai banyak manfaat dalam proses bercocok tanam. Diharapkan dengan adanya pengolahan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di Dusun Pepen. Dapat menambah wawasan masyarakat mengenai media tanam cocopeat dan cocofiber, membuka peluang usaha yang dapat dilakukan dari rumah dimasa pandemi COVID-19, dan lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat. KESIMPULAN Salah satu permasalahan sosial yang sering kali terjadi adalah penumpukan sampah ataupun limbah. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti terfokus kepada permasalahan penumpukan limbah serabut kelapa yang ada di Dusun Pepen, Desa Mojosari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Solusi untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi yaitu dengan melakukan pengolahan limbah serabut kelapa untuk dijadikan barang bernilai jual dan memiliki kebermanfaatan. Salah satunya, serabut kelapa dapat diolah menjadi media tanam cocopeat dan cocofiber. Cocopeat dan cocofiber memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan sebagai media tanam organik, yaitu bersifat ramah lingkungan, dapat menyerap air lebih banyak, tahan lama, tahan terhadap jamur, dan dapat menyuburkan tanah. Media tanam cocopeat dan cocofiber dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman hias, sayuran, dan buah-buahan. Luaran dari pengolahan limbah serabut kelapa ini berupa produk cocopeat dan cocofiber yang sudah siap pakai dan sudah dikemas dengan rapi, kemudian dapat digunakan sendiri atau diperjualbelikan. Dengan dilakukannya sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah serabut kelapa di Dusun Pepen, diharapkan dapat bermanfaat untuk warga sekitar dalam menyelesaikan permasalahan penumpukan limbah guna mengurangi pencemaran lingkungan, Pengolahan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Media Tanam Cocopeat dan Cocofiber di Dusun Pepen Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial 100 meningkatkan kreativitas warga sekitar di tengah pandemi COVID-19. dan membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar Dusun Pepen. DAFTAR PUSTAKA Ariatma, A. A., Kadir, A., & Fahruddin, F. 2019. PEMANFAATAN LIMBAH SERABUT KELAPA DI DESA KORLEKO KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Jurnal Warta Desa, 13. Burlian, P. 2016. Patologi Sosial. Palembang PT Bumi Aksara. Feriady, A., Efrita, E., & Yawahar, J. 2020. Pembuatan Cocopeat Sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah Sabut Kelapa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 33, 406-416. Hasibuan, R. 2016. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Ilmiah, 0401, 42–52. Indahyani, T. 2011. Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa pada Perencanaan Interior dan Furniture yang Berdampak pada Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Humaniora, 21, 15. Online. Diakses pada 22 November 2020. Kawa, A., Pakasi, C. B., & Mandei, J. R. 2016. Analisis Keunggulan Komparatif Ekspor Produk Berbasis Kelapa Sulawesi Utara. In COCOS, 77. Mariana, M. 2017. Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Nilam. Agrica Ekstensia, 111, 1–8. Online. Diakses pada 20 November 2020. Mustanir, A., Hamid, H., & Syarifuddin, R. N. 2019. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Dalam Perencanaan Metode Partisipatif. Moderat Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 53, 227–239. Nasir, M. 2012. Model Pengolahan Limbah Menuju Environmental Friendly Product. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 161, 58–68. Oktavia, Rani. 2019. Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management Produk Cocofiber di CV. Sumber Sari Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember Doctoral dissertation, Fakultas Pertanian. Oping, J. M. 2019. Daya Saing Komoditi Unggulan Sektor Perkebunan di Sulawesi Utara. AGROBISNIS, 11, 32-47. Risnawati, B. 2016. Pengaruh Penambahan Serbuk Sabut Kelapa Cocopeat Pada Media Arang Sekam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau Brassica Juncea L. Secara Hidroponik. 133. Online. Diakses pada 20 November 2020. Sepriyanto & Subama, E. 2018. Pengaruh Lama Perendaman Sabut kelapa Terhadap Hasil Cocofiber dan Cocopeat Buah Kelapa Dari Daerah Jambi. Jurnal Inovator , 12, 22–25. Supraptiningsih, L., & Hattarina, S. 2018 PKM Kelompok Industri Pengolahan Limbah Sabut Kelapa Cocopeat di Kabupaten dan Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur. PEDULI Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat. Wiryanta, B. T. W. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Jakarta AgroMedia. ... Coconut fiber is the outer part of the shell of the coconut, which is fine fiber; if the coconut fiber is broken down, it will produce fiber coco fiber and fiber powder cocopeat. Coconut fiber waste can be used to make various valuable and useful goods Ayu et al., 2021. In addition, coconut fibers as organic waste have other advantages such as being resistant to fungi, good against ambient temperatures, durable, and loosening the soil. ...... Coconut fiber waste is then processed by going through several stages. The result of the coconut fiber crushing process produces a fine powder called cocopeat, and the result of crushing produces fibers called coco fiber Ayu et al., 2021 Processing Coconut Biomass into Biochar. Biochar is charcoal used as a soil enhancer for plants and soil systems. ...This paper aims to examine various types of local wisdom that are carried out in managing peatlands in a sustainable manner within the framework of community-managed areas wilayah kelola rakyat. The concept consists of four components, there are Tata Kuasa Governance, Tata Kelola Management, Tata Produksi Production and Tata Konsumsi Consumption which will be used as a peatland management framework. The use of this concept is expected to be a guide in managing peatlands through improving village governance and implementing agroindustry on peatlands based on local wisdom. The research was conducted in 16 villages in two districts in Jambi Province, Tanjung Jabung Barat and Tanjung Jabung Timur. The methods used are field observations, interviews and literature studies related to local wisdom, village governance and agroindustry. The results obtained are that actually the village community is able to utilize and process natural potential with existing local wisdom and is able to implement it in the form of village governance through drafting village regulations and processing agricultural products as part of PomalingoDaniel Rantelinggi Zulham SirajuddinKomoditas kelapa memegang peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya mayoritas masyarakat Indonesia dan juga Gorontalo. Meski begitu, belum begitu banyak masyarakat yang memanfaatkan tanaman kelapa utamanya dalam hilirisasi untuk meningkatkan pendapatannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi ekonomi kelapa melalui pemanfaatan produk turunan kelapa di Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelapa memiliki potensi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gorontalo, yang dapat dicapai melalui pemanfaatan produk-produk turunan kelapa, utamanya pada buah kelapa sehingga perlu mengoptimalkan diversifikasi produk turunan kelapa. Strategi pengembangan kelapa ke depan membutuhkan sinergitas dan kolaborasi penting para stakeholder seperti pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat untuk saling bekerjasama utamanya dalam menyusun rencana dan implementasi program terkait perekonomian dalam pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani Lestari dalam perencanaan melalui metode partisipatif adalah pendampingan untuk memberdayakan kelompok masyarakat tersebut dalam menyelesaikan permasalahannya, dengan membuat sebuah perencanaan partisipatif. Pemberdayaan pendampingan perencanaan partisipatif dilakukan untuk membantu permasalahan mitra dengan kegiatan-kegiatan dan metode 1.Melakukan pendampingan dan penyuluhan tentang pentingnya bekerjasama dalam berorganisasi dan pembagian kerja untuk menunjang perekonomian keluarga serta pengaturan manajemen dan tata tertib administrasi, 2.Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan metode Participatory Rural Appraisal PRA, 3.Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan Transect, 4.Penyuluhan tentang keorganisasian dan kewirausahaan pertanian/perkebunan, 5.Penyiapan lokasi kebun bibit desa. Kegiatan dan metode ini dilakukan setelah melihat permasalahan mitra seperti masih banyak anggota kelompok yang belum memiliki pengetahuan pentingnya berorganisasi untuk membantu perekonomian keluarga, manajemen dan administrasi organisasi yang masih belum tertib dan teratur, banyak yang tidak mengerti dan sama pemahamannya tentang budidaya pertanian, pengaturan waktu pembagian kerja dalam mengurusi organisasi dan usaha pertanian dengan kesibukan di urusan rumah tangga serta permasalahan kesulitan mencarikan lahan yang tepat bagi sebagian anggota untuk Kebun Bibit Desa. Kesimpulan pemberdayaan kelompok masyarakat ini adalah mampu meningkatkan keberdayaan Kelompok Wanita Tani Lestari utamanya pada meningkatnya pengetahuan, kemampuan manajemen dan keterampilan dari Kelompok Wanita Tani Lestari dalam berorganisasi. Juga mampu membuat sebuah perencanaan partisipatif melalui Metode Transect dan Participatory Rural Appraisal PRA dalam penyiapan sebuah kebun bibit desa baru bagi SP., MP AbdullahPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stek batang tanaman naga merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rawasari Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya pada bulan Juli sampai dengan September 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok RAK non faktorial dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah tunas, panjang cabang, bobot tunas, panjang akar, jumlah akar dan berat basah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas pada umur 45 HST, panjang cabang pada umur 25, 45 dan 65 HST, bobot tunas, panjang akar dan jumlah akar, dan tidak berpengaruh nyata terhadap berat basah akar. Perlakukan media tanam terbaik adalah M3 Pasir+Arang Sekam+Pupuk Kandang dengan perbandingan 111. Kata Kunci Media Tanam dan Stek Batang Naga MerahJuliana R. MandeiOlfie BenuO. Esry H. LaohJoy M. OpingMandei, et. al. 2008. Competitiveness Analysis Of Plantation Strategic Sector At North Sulawesi. Eugenia 14 3 361-374. The economic changing of Indonesia, especially at North Sulawesi was fast and not stable in some year latest involve some change. Rupiah fluctuation concerning US dollar and increasing price of goods, include price of production factor influence production cost, become the reason to doing a research about competitiveness of plantation commodity in North Sulawesi. The objectives of the research is to know the competitiveness of plantation commodity in North Sulawesi. The analiysis was of four commodities, that is Coconut, Vanilla, Nutmeg and Clove. Those commodities are the straregic commodities in North Sulawesi. The method used in this analysis is Domestic Resource Cost DRC and Effective Rate of Protection ERP. The research was done from Juli to Agustus. The data used in the research consisted of primary and secondary data. Secondary data were obtained from local government institutions, while primary data were collected from the direct interviews with the farmers on the site. The research indicated that the farm system of Coconut, Vanilla, Nutmeg and Clove cultivated in North Sulawesi Area brought advantages both in private and social aspect. The result showed that profit value was bigger than zero, meaning that the production those commodities in this area were feasible to be increased, given the land was available and there were no alternative commodities that were more profitable. The plantation commodities in North Sulawesi had competitive and comparative advantage. The implication of ths fact showed that those commodities were feasible to be produced due to the efficiency in using the domestic resources and those commodities were feasible to export. Coefisien Domestic Resource Cost DRC for Coconut commodity Vanilla Nutmeg and Clove was below one and smaller than shadow price, indacated that those commodities were efficient in using domestic resource and had comparative advantage. Effective Rate of Protection ERP for Coconut commodity Vanilla Nutmeg and Clove was negative, indicated that those commodity were not needed effective protection and those commodity were privately profitable. Keywords vanilla, coconutAnalisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan HidupR HasibuanHasibuan, R. 2016. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Ilmiah, 0401, Limbah Sabut Kelapa pada Perencanaan Interior dan Furniture yang Berdampak padaT IndahyaniIndahyani, T. 2011. Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa pada Perencanaan Interior dan Furniture yang Berdampak pada Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Humaniora, 21, 15. Online. Diakses pada 22 November Keunggulan Komparatif Ekspor Produk Berbasis Kelapa Sulawesi UtaraA KawaC B PakasiJ R MandeiKawa, A., Pakasi, C. B., & Mandei, J. R. 2016. Analisis Keunggulan Komparatif Ekspor Produk Berbasis Kelapa Sulawesi Utara. In COCOS, 77.Model Pengolahan Limbah Menuju Environmental Friendly ProductM NasirNasir, M. 2012. Model Pengolahan Limbah Menuju Environmental Friendly Product. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 161, Rantai Pasokan Supply Chain Management Produk Cocofiber di CVRani OktaviaOktavia, Rani. 2019. Manajemen Rantai Pasokan Supply Chain Management Produk Cocofiber di CV. Sumber Sari Desa Lembengan Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember Doctoral dissertation, Fakultas Pertanian.
Pertamabersihkanlah batok kelapa dari sabut kelapa yang menempel di dalamnya, Jika sudah benar-benar bersih, maka rebus batok kelapa dalam sebuah panci namun harus panci yang terbuat dari tanah liat. Banyak air rebus dipastikan hingga batok seluruhnya terendam. Lakukanlah perebusan hingga air berkurang lebih dari sepertiga banyak air sebelumnya.
Halo Uguy S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya Ÿ˜Š Jawaban soal di atas adalah C. Cermati pembahasan berikut ini. kerajinan limbah adalah kerajinan yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan kerajinan tangan dari bahan limbah yang akan menjadi bernilai ekonomi. Bahan limbah yang digunakan untuk kerajinan salah satunya adalah limbah serabut kelapa. Limbah serabut kelapa dapat dibuat kerajinan dengan melalui tahap berikut ini. 1. Pilihlah tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering dengan ciri bagian potongannya berwarna kehitaman. 2. Bersihkan serabut kasar di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan langkah ini dengan hati-hati. 3. Bersihkan sisa serabut halus pada permukaan tempurung menggunakan amplas kasar, kemudian gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata. 4. Agar permukaan tempurung mengilap, kamu dapat menggosok permukaan tempurung menggunakan daun kering secara berulang sampai terlihat mengilap. Cara lain yang bisa ditempuh dengan mengecatnya menggunakan cat pernis. 5. Potong tempurung sesuai dengan pola kerajinan yang akan dibuat menggunakan gergaji besi. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C. Semoga membantu ya Ÿ˜Š
UntukMenghilangkan Serabut Yang Menempel Di Batok Kelapa Dapat Menggunakan.Gunakan pisau untuk membersihkan serabut yang masih menempel pada batok Kemudian batok bisa diamplas hingga bersih dan halus Lanjut dengan membuat sebuah pola menggunakan pensil pada batok kelapa Kemudian potong bagian pola tersebut dengan gergaji Lubangi ujung batok degan mesin bor sebagai tempat gantungannya Pernis
Bagi ki menenangkan amarah serat yang menempel sreg geluk nyiur dapat menunggangi 1. Kerjakan menghilangkan rabuk yang menempel plong batok kelapa dapat menggunakan 2. Buat menyenangkan serabut yang berdekatan pada batok kelapa dapat menggunakan . . . 3. Untuk menyabarkan baja yang menempel puas batok nyiur dapat menggunakan….. 4. Utk menempelkan hiasan pd pin dr sayak kelapa dpt di gunakan? 5. lakukan menyurutkan serabut yang bersebelahan di geluk kelapa dapat menggunakan 6. keberagaman batok nyiur yang bagus untuk digunakan sebagai kerajinan adalah 7. jenis batok kelambir yang bagus untuk digunakan bagaikan kerajinan 8. apa guna berbunga mendaur ulang batok dan rabuk kelapa 9. batok kelapa digunakan sebagai 10. Bakal menghasilkanserabut nan berdekatan di batok kelambir dapt menggunakan 11. Bikin menyenangkan serabut yang rapat di batok kelapa dapat pisaub. rempelas halusc. ampelas kasard. pecahan kacaakan 12. Pembahanan batok kelapa ialah membersihkan tempurung kelambir berusul sabutnya dengan menggunakan 13. Bagi meredakan serabut yang berhimpit di batok kelapa dapat menggunakan… A. Pisau B. Ampelas halus C. Ampelas kasar D. Retakan kaca 14. Pembahanan geluk kelapa adalah membeningkan batok kelambir terbit sabutnya dengan menggunakan …. 15. Untuk menempelkan riasan lega pin dari batok kelapa boleh menggunakan 16. serabut sayak kerambil kegunaannya untuk 17. apakah cat air dapat digunakan cak bagi batok kelambir 18. geluk kelapa dapat digunakan untuk pembuatan 19. Pembahanan batok kerambil yaitu menerangkan batok kelapa dari sabutnya dengan menunggangi … 20. variasi sayak kelapa yang bagus buat digunakan sebagai kerajinan adalah 1. Kerjakan menghilangkan serabut yang menempel pada tempurung nyiur dapat menggunakan Jawaban Amplas Garang Sepatutnya Kontributif; Jawaban A m p l a s Penjelasan Apa itu amplas? benda bertekstur bergairah Amplas kasarAmplas SeniKelas -Kategorial -________________________MathNath 2. Untuk menyejukkan kawul yang menempel pada batok kelapa dapat menggunakan . . . Jawaban Amplas Penjelasan pisau hanya bikin menyucikan serat nan masih berapit lega batok sedangkan amplas untuk hasil geluk kelapa yang kecil-kecil dan nirmala 3. Cak bagi menghilangkan serabut nan berdempetan plong tempurung kelambir dapat menggunakan….. Jawaban amplas Penjelasan Amplas berfungsi untuk menghaluskan permukaan dengan cara digosokkan, halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh angka yang terjadwal dibalik plano amplas tersebut. pembebasan kalau salah Seyogiannya BERMANFAAT 4. Utk menempelkan hiasan pd pin dr batok kelambir dpt di gunakan? Jawabanlem papan Penjelasan 5. lakukan meredakan serabut yang berapit di tempurung kerambil bisa menggunakan Jawaban amplas Penjelasan 6. macam geluk nyiur yang bagus buat digunakan sebagai kerajinan ialah Tempurung kelapa tua murni dan yg tandus Yang gaek dan lestari. Magfirah kalo salah 🙂 7. jenis sayak kelambir nan bagus bikin digunakan bak kerajinan Batok kelapa bertongkat sendok jadi lebih keras dan kuat dibanding kelapa cukup umur 8. apa kekuatan berpokok mendaur ulang batok dan serabut nyiur Jawaban bisa dimanfaatkan lakukan berbagai kebutuhan ataupun permainan anak momongan Penjelasan semoga membantu! 9. batok kelapa digunakan sebagai Jawaban korban kerajinan, bahan bakar, dan briket. Penjelasan Semoga Membantu 10. Untuk menghasilkanserabut nan berdekatan di batok kelapa dapt menggunakan Jawaban Bikin menyucikan baja yang menempel pada batok Anda bisa menunggangi pisau. Setelah bersih amplas sayak seyogiannya menjadi lebih halus. Penjelasan belas kasihan kak ralat ya itu soalnya “menghasilkan” alias “membersihkan”? 11. Bagi menyurutkan serabut nan menempel di batok kelapa dapat pisaub. ampelas halusc. amril kasard. belahan kacaakan Jawaban jawabannya adalah agresif 12. Pembahanan geluk kelapa yaitu membersihkan batok kerambil dari sabutnya dengan menggunakan dengan menggunakan amplas 13. Untuk menghilangkan serabut yang berkembar di batok kelambir dapat menggunakan… A. Pisau B. Amril halus C. Ampelas agresif D. Bongkahan gelas Jawaban bernafsu Penjelasan semoga membantu 🙂 14. Pembahanan batok kerambil yaitu membersihkan batok kerambil dari sabutnya dengan menggunakan …. Riuk satu langkah yang diperlukan pada pembuatan kerajinan dengan menggunakan kelambir adalah pembahanan batok nyiur. Perangkat yang digunakan untuk menjernihkan sabut kelapa yang ada plong batok kerambil adalah pisau dan amplas. Pembahasan Kelapa adalah keseleo satu incaran berkanjang alami yang banyak digunakan pada pembuatan kerajinan. Kerambil adalah buah yang setiap bagiannya bisa dibilang bisa dimanfaatkan laksana korban dasar pembuatan kerajinan. Untuk menciptakan menjadikan kerajinan yang keras dan kokoh, kita boleh menggunakan geluk kelapa. Sabut nan ada puas geluk kelapa tambahan pula boleh menjadi salah satu baja standard dalam pembuatan kerajinan tekstil. Pembahanan seorang yakni salah satu langkah dalam penggunaan batok kelapa sebagai sasaran dasar pembuatan kerajinan. Pisau dan amplas yaitu alat bantu yang akan kita gunakan untuk melaksanakan hal tersebut. Pelajari lebih lanjut Materi mengenai contoh kerajinan berbasis wahana campuran BelajarBersamaBrainly SPJ1 15. Bakal menempelkan hiasan pada pin berpunca batok kelapa bisa menggunakan Jawaban double tape maaf kalo pelecok 16. serabut batok kelapa kegunaannya untuk seandainya batok kelapa gunanya bisa membuat celengan dijadikan serat liwa dari tanaman Celengan, pot anakan, mainan anak-anak Baja kalimantang boleh dijadikan busana 1. Pengelolaan menjadi utas2. Penggulungan untai3. Menenun lungsin menjadi kain dan diberi warna4. Penjahitan Sorry kalo salah ’/ 17. apakah cat air dapat digunakan bagi batok kelapa bisa tapi apabila masih ada sabut sepertinya adv minim nempel catnya 18. batok kelapa dapat digunakan cak bagi pembuatan Bakal pembuatan gula merah Hendaknya membantu tempurung kelapa dapat digunakan untuk pembuatan aksesoris, seperti penyangkut,pajangan,lampu solek,dll semoga kontributif 19. Pembahanan geluk kelapa yaitu membersihkan tempurung kelapa dari sabutnya dengan menggunakan … amplas garang Semoga membantuu ^^ 20. keberagaman batok kelambir yang bagus kerjakan digunakan sebagai kerajinan adalah Tempurung kelapa yg kuat , berkualitas dll
. 1zi69rr2at.pages.dev/2511zi69rr2at.pages.dev/5551zi69rr2at.pages.dev/7401zi69rr2at.pages.dev/291zi69rr2at.pages.dev/7231zi69rr2at.pages.dev/2441zi69rr2at.pages.dev/2871zi69rr2at.pages.dev/8211zi69rr2at.pages.dev/621zi69rr2at.pages.dev/8821zi69rr2at.pages.dev/7101zi69rr2at.pages.dev/6591zi69rr2at.pages.dev/5161zi69rr2at.pages.dev/5341zi69rr2at.pages.dev/571
untuk menghilangkan serabut yang menempel di batok kelapa dapat menggunakan