JAKARTA- Gotong Royong merupakan nilai utama sekaligus menjadi pesan penting yang ditekankan di dalam film Impian 1000 Pulau.Selain itu, film ini juga merupakan hasil dari sinergi empat pilar bangsa yang utama yaitu pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi.
Tiyuh Pulung Kencana - membangun masjid adalah impian seluruh kalangan masyarakat tiyuh pulung kencana,salah satuny masjid almunawar yang berada di tiyuh pulung kencana suku 02 rt 01,kecamatan tulang bawang tengah,kabupaten tulang bawang barat. "masyarakat sangat antusias dan melakukan gotong royong untuk membangun masjid yang diiinginkan."kami sangat bersyukur karena rencana kami ingin memiliki masjid,khususnya di lingkungan suku itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada yang mewakafkan tanah,donatur yang dari penggalangan dana di jalan,donatur amplop mingguan,kemudian dinatur berupa barang matrial dan terimaksih kepada masyarakat seluruh tiyuh pulung kencana dari kaum muda maupun kaum tua bersemangat bergotong royong,serta kepada bapak kepalo tiyuh pulung bapak hendrawan yang sudah memberikan inspirasi untuk mendukung pembangun masjid di suku mudahan allah SWT membalas segala kebaikanny,dan kami senantiasa istiqomah dan masjid segera cepat bisa kami makmurkan. "untuk seluruh masyrarakat tiyuh pulung kencana dan seluruh masyarakat indonesia kami selaku aparatur tiyuh pulung kencana mengajak,yang ingin mengeluangkan sebagian rezekiny silahkan sedekahkan untuk masjid ini pembangunan masjid almunawar sudah berdiri tegak dan masih memerlukan biaya untuk pengembangan masjid yg lebih baik lagi. smartvillage smartvillagelampung smartvillagetulang bawang barat hendarwanMenyadarikekurangannya, semut hidup dengan bergotong royong. Mereka sadar bahwa tidak mungkin mereka dapat mengumpulkan makanan tanpa bekerja sama. Perhatikan cerita semut dan belalang berikut ini. Semut dan Belalang Di bawah terik matahari musim panas, barisan semut berjalan rapi menuju sarang.
Cerpen Gotong Royong Kemarau Panjang Meresahkan Hewan Rawa. Illustrated by FreepikDengan bergotong royong, segala pekerjaan akan menjadi lebih ringan. Benar begitu, kan?Agaknya Sobat Guru Penyemangat pasti setuju dengan pernyataan di royong termasuk ke dalam pengalaman sila ke-4 Pancasila, yaitu kemasyarakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ lambangnya adalah kepala banteng, karena memang hewan tersebut dikenal suka hidup berkelompok alias bagaimana dengan kita? Tentunya di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat kita senantiasa bersemangat gotong royong, kan?Berikut dihadirkan seutas cerpen berupa cerita fabel dengan tema gotong royong berjudul “Kemarau Panjang Meresahkan Hewan kita simak yaCerpen Kemarau Panjang Meresahkan Hewan RawaOleh Fahmi Nurdian SyahMusim kemarau yang panjang telah tiba. Kekeringan melanda di mana-mana membuat seluruh tanah menjadi tandus kering. Sementara langit tidak kunjung menampakkan tanda-tanda akan turunnya pun yang hidup akan merasa tersiksa. Tak terkecuali warga rawa-rawa. Semenjak kemarau panjang lompatan si Katak menjadi tak selincah Cacing yang bersusah-payah dalam menggali tanah dan si Badak merasakan tubuhnya yang panas karena kulitnya yang tebal tak bisa berendam di dalam air supaya suhu tubuhnya menjadi kemarau panjang ini, semua nampak merasakan kesusahan. Mereka sangat merindukan hujan. Meskipun merasa kesusahan, tidak ada satu pun di antara mereka yang mengeluh. Karena semua sama-sama memahami jika yang merasakan kesusahan bukanlah dirinya pelopor Rawa, si Badak mengkhawatirkan nasib yang lainnya. Si Badak mendapatkan ide untuk mencari sebuah kolam baru. Keesokan harinya ketika si Katak dan di Cacing masih tertidur pulas, di Badak perlahan berjalan menyusuri pinggiran hutan dan mulai menjauh dari tempat rawa. Siang harinya terdapat seekor Gelatik yang sedang terbang kemudian mendarat di dekat Cacing dan Katak. “Hai kalian, dimana si Badak? aku lapar ingin makan kutu sekaligus membersihkan kulitnya," ucap Gelatik itu. "Aku tidak tahu,” Jawab si Katak. “Semenjak pagi si Badak sudah tidak kelihatan ada di kolam," tambah di Cacing. “Ke mana ya si Badak pergi?” tanya Gelatik penasaran. “Entahlah Aku gak tahu, tapi jika dilihat, memang dia nampak gelisah." Boleh Baca Fabel Si Marmut dan Gong HitamHingga pertengahan siang dan sore hari pun telah tiba, tidak ada tanda-tanda si Badak kembali ke rawa. Cacing, Gelatik dan Katak pun memutuskan untuk mencari keberadaan si Badak. “Badak! Kamu di mana sih?" teriak si Katak yang mulai sibuk mencarinya. Katak, Cacing dan Gelatik telah mencari kesana-kemari tetapi tidak melihat keberadaan Badak. Matahari yang sebentar lagi tenggelam membuatnya untuk kembali ke rawa dan tak lagi mencari keberadaan Badak. Langit telah tampak menggelap, tak lama kemudian muncullah keberadaan Badak di rawa. "Hai Badak, kemana saja kau seharian, kita khawatir dengan keberadaanmu," ucap Katak yang nampak kesal dengan sikap Badak yang pergi tidak bilang dahulu. “Maaf sudah membuat kalian kawatir, tadi aku pergi mencari rawa yang lebih banyak airnya,” jawab Badak. “Kamu gak akan meninggalkan kita ke tempat barukan?” tanya Katak khawatir. “Tidak Kok, justru aku mengkhawatirkan kalian, sudah lama aku tidak melihat Katak melompat dan berenang, Cacing juga kelihatan kesusahan menggali tanah." “Baik sekali kamu sudah memikirkan kita. Tapi, aku juga yakin kulitmu juga butuh air,‟ Badak hanya tersenyum, memperlihatkan gigi besarnya. “Kemarau tahun ini emang panjang banget." Gajah muncul dari semak-semak. “Gimana kalau kita tambahkan saja air rawa ini?” usul Badak. “Tadi sewaktu mencari rawa baru, aku sempat melewati sungai di dekat bukit. Di sana terdapat air yang masih mengalir meskipun tidak begitu deras.” “Bagus juga idemu. Tapi, bagaimana cara membawa airnya?” Cacing nampak kebingungan. "Hai Gajah, belalaimu kan panjang, bisa untuk menyimpan air," ucap Katak. “Jika hanya Gajah yang bawa air, kapan penuhnya?” ujar Badak. “Gimana kalau kita ke rumah pak Badrus saja? Dia kan menyimpan perkakas bekas, mungkin dia mempunyai panci, ember, atau barang lainnya yang bisa mengangkut air.” ucap Gelatik pun akhirnya sepakat dengan ide Gelatik. Setelah itu mereka pun tidur mempersiapkan tenaga untuk besok. Keesokan harinya, mereka pun berangkat menuju ke rumah Pak Badrus yang letaknya tak jauh dari di sana, mereka dikasih beberapa panci bekas yang ada tambalnya, dan ember yang besar. Hewan-hewan rawa pun berbondong-bondong menuju ke sungai yang berada di kaki bukit. Sesampainya di sana, Katak dan beberapa hewan yang lain langsung mengambil air dan memasukkan ke dalam ember dengan dedaunan. perlahan namun pasti, ember dan panci mulai penuh dengan Baca Fabel Rubah dan Kucing yang CerdikGajah menyedot air sebanyak mungkin, kemudian Badak memikul ember yang di sudah penuh dengan kali mereka bolak-balik mengangkut air dari sungai ke rawa hingga air tersebut cukup untuk beberapa hari ke depan. Setelah seharian mengisi air rawa, Badak dan teman-temannya beristirahat dan menikmati hasil gotong royong melompat dan berenang dengan riang. Cacing menggali tanah dengan mudah. Badak berendam dengan tenang, sementara Gelatik dengan riang memakan kutu dikulit kutu di kulit nampak sangat bahagia, masalah air rawa bisa diselesaikan bersama dan kemarau panjang pun bisa dilewati.~ Selesai ~Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang cerpen gotong moral dari cerita pendek di atas adalah seberat apapun masalah jika kita bergotong royong dalam menyelesaikan masalah maka pasti akan terasa lebih ringan.
1 Ikut Serta Kegiatan Gotong-royong. Kegiatan gotong royong merupakan contoh sikap ukhuwah akan membuat persaudaraan semakin kuat. Karena gotong royong membuat orang berkumpul bersama untuk menyelesaikan sebuah kebutuhan yang tidak bisa dilakukan sendiri. Misalnya saja membersihkan selokan. Kegiatan ini sudah jarang ditemukan di kota.
Pangkalpinang ANTARA News - Warga Tuatunu, Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung Babel, menggelar tradisi ritual "Nganggung" dalam meningkatkan semangat gotong royong dan silahturahmi di daerah Shalat Idul Adha 1431 Hijriyah di Kelurahan Tuatunu, Rabu, ratusa warga membawa makanan di atas dulang tampah menuju masjid dan mushala di daerah itu. Ritual "nganggung" merupakan tradisi keagamaan yang masih kental di Kelurahan Tuatunu."Nganggung" biasanya digelar di masjid maupun di surau dengan membawa makanan di atas dulang tampah yang ditutup dengan tudung saji dan menyantapnya bersama-sama setelah selesai pembacaan doa-doa dan pujian-pujian kepada Allah SWT. "Tradisi "Nganggung" ini digelar setiap merayakan hari-hari besar agam Islam seperti Idul Adha, Idul Fitri, Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara keagamaan lainnya," kata Ketua Pengurus Masjid Raya Tuatunu, "Tradisi ini, merupakan simbol untuk menjalin persatuan dan kesatuan dan kebersamaan diantara masyarakat sekitar ini dan tradisi ini masih sangat kental dalam masyarakat Tua Tunu yang saat sekarang ini di perkotaan dan beberapa daerah acara `nganggung` sudah mulai hilang, ujarnya. Ia mengatakan, tradisi "nganggung" di Masjid Raya digelar setelah Shalat Idul Adha dan setelah itu, warga melakukan pemotongan enam ekor sapi kurban. "Masing-masing keluarga membawa satu dulang yang terbuat dari kuningan, berisi makanan sesuai dengan status dan kemampuan keluarga tersebut dan saat ini, sebanyak 500 dulang berisikan berbagai makanan lebaran siap disantap bersama-sama," ujarnya. Menurut dia, tradisi Nganggung sering juga disebut dengan adat Sepintu Sedulang yang pada lebaran tahun ini, tradisi tersebut dilakukan pada tujuh masjid di Kelurahan Tuatunu. "Masing-masing jemaah masjid menggelar "nganggung" untuk mempererat tali silahturahmi dan semangat gotong royong antar warga dan semangat gotong royong dan saling membantu antar warga sampai saat ini masih terjaga dengan baik," ujarnya.ANT/A024Editor AA Ariwibowo COPYRIGHT © ANTARA 2010
TheJambi Times, KALBAR | Anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 144/JY melaksanakan gotong royong Pengecoran teras Masjid An-Nur Ujwala Y
Freepik Berikut ini adalah 15 contoh kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat. - Tahukah teman-teman apa saja contoh gotong royong yang terjadi di lingkungan masyarakat? Gotong royong di lingkungan masyarakat adalah lazim terjadi di Indonesia. Salah satu karateristik budaya Indonesia adalah budaya gotong royong di lingkungan masyarakat. Gotong royong adalah salah satu tindakan yang sesuai dengan nilai Pancasila, khususnya sila ketiga tentang "Persatuan Indonesia". Pengertian gotong royong adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama dan memiliki sifat sukarela. Supaya kegiatan yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar, ringan, dan juga mudah. Berikut ini contoh kegiatan gotong royong di lingkungan masyarakat. 15 Contoh Gotong Royong di Lingkungan Masyarakat 1. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. 2. Membantu membangun rumah warga yang terkena musibah. 3. Gotong royong dalam membangun fasilitas umum di lingkungan sekitar, seperti jalan atau jembatan. Baca Juga 5 Nilai Gotong Royong dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Ceritagotong royong dirumah nenekku - 16959809 merry7058 merry7058 16.08.2018 B. Arab Sekolah Menengah Pertama terjawab Cerita gotong royong dirumah nenekku 2 embaran D.tertulis indah di dinding masjid hai tolong bantuin yaa, dan di mohon jangan ngasal.. poin nya 30.. Masing masing bina mutal dan mahmuz terbagi menjadi berapa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bima 24 Juli 2021-Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata KKN Pulang kampung Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan gotong royong membersihkan masjid dan musholla di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. KKN pulang kampung Universitas Negeri Malang, melakukan gotong royong secara bergilir di salah satu masjid atau mushola ditiap Dusun di Desa Teke. Kegiatan ini dibantu oleh pemuda dan warga Desa Teke. Dengan adanya kegiatan pembersihan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat setempat. dokumentasi KKN UM Desa Teke Koordinator KKN Didik Gunawan mengatakan jika kegiatan gotong royong bersih-bersih masjid dan kawasan pemukiman warga merupakan kegiatan pertama untuk mengawali program KKN pulang kampung ditengah Pandemi Covid-19. "Kebersihan merupakan karakter yang baik, menjaga kebersihan adalah bagian dari pola hidup sehat. Kita juga perlu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara gotong royong bersama warga. Lingkungan bersih dapat menghindarkan kita dari berbagai penyakit."Karang Taruna, masyarakat dan tim KKN Pulang kampung Universitas Negeri Malang menyatakan, timnya membersihkan mulai dari halaman hingga lantai masjid, sehingga masyarakat akan merasa nyaman dalam melaksanakan ibadah shalat di masjid yang tepat berada di dusun Lewi 2 Desa Teke itu. dokumentasi KKN UM Desa Teke "Dengan adanya kegiatan gotong royong dapat membentuk kepedulian kita untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan masjid,” ungkapnya. Karang Taruna menambahkan, kegiatan bersih-bersih masjid memang dijadwalkan seminggu sekali setiap hari jumat atau pun di setiap hari minggu. Ketua karang taruna dan pemuda Desa Teke berharap, kegiatan itu tidak hanya berjalan saat KKN saja, tetapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumahnya Husnul Khatimah dan Nur Afani Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Membangunmasjid sebagai tempat ibadah, puji syukur karena kegiatan ini tidak terkikis oleh zaman sehingga banyak ditemukan bangunan masjid berarsitektur indah sebagai bukti berjalanya kegiatan kerja bakti ini, salah satu bangunan hasil gotong royong yaitu masjid agung demak yang telah berusia ribuan tahun.
Gotong royong adalah kegiatan melakukan atau mengerjakan sesuatu bersama-sama tanpa mengharapkan imbalanMasyarakat Indonesia dikenal dengan semangat gotong royong. Misalnya dalam membangun rumah, mereka bersama-sama membangun rumah anggota masyarakat. Sebagian 89Budaya gotong royong harus dilestarikan karena memberi banyak kebaikan. Dalam gotong royong terdapat kerja sama dan semangat saling membantu. Berikut ini adalah contoh paragraf tentang gotong royong terdiri dari 2,3, dan 4 paragraf. Ahad kemarin masyarakat bergotong-royong membersihkan lingkungan. Mereka membersihkan selokan, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Semuanya bergembira ketika bekerja. Mereka saling membantu satu sama lain. Setelah selesai Mereka pun makan bersama-sama. royong merupakan budaya Indonesia yang sangat baik. Mereka sama-sama mengerjakan sesuatu demi kepentingan umum. Misalnya bergotong-royong membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah, dan hal-hal lainnya. gotong royong bisa diterapkan di mana saja. Termasuk di lingkungan sekolah. Kita bisa bergotong-royong membersihkan kelas, halaman sekolah, dan lingkungan di sekitar sekolah. bergotong-royong maka kita bisa meringankan beban seseorang. Contohnya masyarakat yang bergotong-royong membangun rumah. Mereka membantu anggota masyarakat yang sedang membangun rumah tanpa harus dibayar. Dengan begitu mereka tidak perlu mengeluarkan uang yang besar dalam membangun rumah. bergotong-royong bisa dimulai di lingkungan keluarga. Setiap anggota keluarga bekerja sama memelihara dengan an membagi tugas di rumah. Ada yang bertugas menyapu, mengepel, memasak, menyiram bunga, dan lain sebagainya. Dengan membagi pekerjaan tersebut, maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. … Itulah beberapa contoh paragraf tentang cerita atau karangan tentang gotong royong. Cerita Gotong RoyongHari masih pagi ketika orang-orang berkumpul di halaman masjid. Masing-masing mereka membawa peralatan seperti cangkul, Parang dana, dan sabit. Hari itu mereka akan membersihkan masjid dan lingkungannya bersama-sama. Semuanya tampak bergembira. Mereka berkumpul untuk melakukan sesuatu yang mereka pun mulai bekerja. Aku menyapu ruangan masjid bersama dengan teman-temanku. Setelah dihapus semuanya, kami pun mengepelnya. Aku dan Andi bergantian mengepel lantai masjid hingga bersih semua. Masjid pun terlihat rapi dan harum. Di luar sana, banyak orang yang mengerjakan berbagai hal. Sebagian membersihkan rumput di halaman masjid. Ada pula yang sedang mengecat pagar. Kami mengerjakannya hingga tengah hari. Ketika semuanya sudah letih karena, para ibu datang membawa makanan dan minuman. Kemudian mereka memanggil kami agar beristirahat. Akhirnya kami pun bersama-sama menyantap makanan dan minuman. Kami menyantapnya dengan suasana yang begitu gembira. Canda tawa pun terdengar di sana. Gotong Royong di RumahMinggu kemarin kami sekeluarga bergotong-royong di rumah. Bergotong royong merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia. Sehingga kami pun akan melestarikan budaya tersebut. Kami bergotong-royong membersihkan dan merapikan rumah. Pertama-tama kami mengumpulkan berbagai barang yang tidak terpakai. Barang-barang tersebut diletakkan di satu tempat. Kami menyortir barang-barang yang tidak terpakai tersebut. Karena barang tersebut bisa dijual kepada para pengepul. Setelah selesai, kemudian kami menata ulang isi rumah. Tentunya Ibuku sangat pandai menata. Sedangkan aku bertugas untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pekerjaan menata rumah ternyata tidaklah mudah. Waktu kami tersita oleh pekerjaan tersebut. Akhirnya setelah selesai menata, barulah kami menyapu hingga bersih. Kemudian dilanjutkan dengan mengepel lantai. Ketika sore semua pekerjaan baru selesai. Kami semua sangat kelelahan. Namun kami semua gembira karena rumah terlihat rapi dan bersih. Kemudian Ayah memberikan hadiah makan di restoran favorit. Gotong Royong di Sekolah Gotong royong merupakan budaya Indonesia yang sangat baik. Masyarakat Indonesia dikenal dengan semangat gotong royong nya. Mereka saling membantu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan tanpa harus dibayar. Sehingga terbentuklah semangat saling membantu, menolong, dan kasih sayang satu sama lain. Di sekolahku seringkali dilaksanakan gotong royong, terutama dalam membersihkan sekolah dan lingkungan sekolah. Setiap akhir pekan kami menyediakan waktu untuk acara bersih-bersih. Kebersihan ini dimulai dari kelas masing-masing. Semua anggota kelas membersihkan dengan menyapu dan mengepel lantai. Tidak lupa membersihkan pula jendela dan dinding dari berbagai macam kotoran. Setelah itu kami pun membersihkan halaman kelas masing-masing. Kami pun memiliki taman kecil di depan kelas. Kami harus membersihkan taman tersebut dari sampah dan rumput yang mengganggu. Kemudian kami pun menanam dan menyiram tanaman sehingga tanaman tersebut akan menjadi lebih indah. Setelah ruangan kelas bersih maka kami pun beralih ke lingkungan sekolah. Kami bersama-sama memunguti sampah yang mungkin masih berserakan di sana. Anak-anak mengerjakan semua pekerjaan tersebut dengan hati yang gembira. Siskamling Salah satu contoh dari gotong royong di masyarakat adalah Siskamling. Yaitu kegiatan menjaga keamanan lingkungan. Mereka membuat jadwal Siskamling. Sehingga setiap malam akan ada beberapa orang yang melakukan ronda di lingkungannya. Semua anggota masyarakat akan mendapatkan giliran ronda malam. Hal tersebut merupakan kerja sama yang baik dalam menjaga keamanan lingkungan. Biasanya ronda malam dimulai pukul 8 atau pukul jam 9. Mereka akan berkeliling di lingkungannya dan mengamati hal-hal yang mencurigakan. Dengan adanya Siskamling tersebut, lingkungan pun akan lebih aman. Sehingga akan terhindar dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian. ....Gotong royong merupakan modal dasar pembangunan. Dengan gotong royong banyak hal yang bisa dilakukan. Oleh sebab itu budaya gotong royong mesti dilestarikan.
Guyubrukun menghargai sesama, maka gotong royonglah sarananya. Indahnya hidup dalam kebersamaan terasa sangat kental saat aktor film Adhin Abdul Hakim dan tim Masjid Nusantara (MN) menyambangi desa Wotusongu, Kec. Ulubongka, pedalaman Tojo Una-una. Dalam agenda peletakan batu pertama pembangunan masjid, Rabu (4/3/2020), seluruh warga dusun, baik tua dan muda, bahkan anak-anak, ikut serta
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Minggu pagi 20/2 warga Gang Mangga Dalam RT 06 RW 02 Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik Semarang berbondong-bondong melaksankan kerja bakti membangun masjid yang diikuti oleh berbagai kalangan, baik remaja, bapak-bapak, maupun ibu-ibu. Kerja bakti ini selalu dilakukan setiap minggu kurang lebih selama 4 jam, dengan jiwa sosial warga yang tinggi tanpa mengenal tinggi rendahnya kasta dengan semangat warga untuk segera merampungkan pembangunan ini guna menyambut bulan Ramadhan nanti. Di lain tempat, ibu-ibu memasak bersama untuk konsumsi masjid ini diberi nama Masjid Jannatul Kalam yang artinya surga untuk Simbah Kalam, dinamakan Jannatul Kalam karena permintaan dari pemilik tanah yang mewakafkannya atas nama Simbah Kalam yang memiliki maksud sebagai amal jariyah beliau yang sudah wafat. Diharapkan pembangunan masjid yang masih dalam proses ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk warga masyarakat Kelurahan Srondol Wetan dan sekitarnya. By. Fatima Sulistianingrum Lihat Nature Selengkapnya.