AbstrakArtikelini meneliti tentang ayat-ayat yang ada hubungannya dengan psikologis. Penelitian ini fokus dalam pembahasan terhadap emosi primer dalam surat Yusuf. Adapun ayat-ayat yang berkaitan
A Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Hajj (22) Ayat 41. 1. Teks Terjemah. “ (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”. 2.PENJELASAN KETAATAN KEPADA ALLAH ADALAH DENGAN MENTAATI RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAMOleh Al-Hafizh Al-Imam As-SuyuthiDi dalam pembahasan tentang perintah Allah untuk taat kepada Rasul-Nya, Al-Baihaqi berkata ” Bahwa keterangan tentang ketaatan kepada Allah adalah dengan mentaati utusan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا“Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menetapi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar“. [Al-Fath/48 10]Dan يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ“Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. [An-Nisaa/4 80]Imam Syafi’i berkata ” Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada mereka bahwa membai’at Rasulullah berarti sama dengan membai’at Allah dan taat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah taat kepada Allah, maka Allah وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا“Maka demi Rabbmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”. [An-Nisa/4 65].Imam Syafi’i mengatakan “Ayat ini diturunkan pada seorang laki-laki yang bersengketa dengan Az-Zubair tentang hak penyiraman tanah kebun, lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan bahwa penyiraman itu adalah milik Az-Zubair, dan ketetapan itu adalah Sunnah dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang mana dalam Al-Qur’an tidak ada suatu hukum yang menetapkan tentang perkara oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Az-Zubair Bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshar bersengketa dengan Az-Zubair tentang tanah datar yang penuh bebatuan dan tempat mengalirnya air, yang mana air dari tempat itu digunakan untuk menyirami pohon kurma, laki-laki dari golongan Anshar itu berkata ”Biarkan air itu mengalir”, lalu Zubair tidak memenuhi permintaan itu, maka kedua orang ini menyerahkan perkara itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda.“Siramilah wahai Zubair kemudian alirkanlah air itu kepada tetangga”.Lalu laki-laki Anshar itu berkata “Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam apakah keputusan itu didasari karena Az-Zubair adalah saudara sepupumu”, maka berubahlah roman wajah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda.“Wahai Zubair siramlah kemudian bendunglah air itu hingga kembali kepada dinding-dinding pembatas”.Kemudian Az-Zubair berkata “Demi Allah sesungguhnya aku menduga bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal itu”. Yakni وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ“Maka demi Rabbmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan“. [An-Nisa/4 65]Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.“Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka terhadapku maka ia telah durhaka terhadap Allah”.Dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir bin Abdullah, ia berkata “Datang malaikat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata “Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya”. Maka di antara malaikat ada yang berkata “Sesungguhnya beliau tidur”, sebagian lain berkata “Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga”, maka malaikat itu berkata “Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut”. Para malaikat itu berkata “Ta’wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya”. Maka di antara mereka ada yang berkata “Sesungguhnya beliau sedang tidur”, sebagian lainnya berkata “Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga”, maka berkata malaikat itu “Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah sosok yang dapat membedakan manusia”.Dan telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى“Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau.?’. Para sahabat bertanya Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?’. Beliau bersabda Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau masuk Surga“.Berkata Imam Syafi’i Allah Subhanahu wa Ta’ala تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian yang lain. Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya, maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih“. [An-Nur/24 63]Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Sufyan tentang firman Allah “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan”. Ia Sufyan berkata Maksudnya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup hati mereka untuk menerima segala sesuatu yang diberikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada mereka dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam terhadap mereka, maka Allah آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah“. [Al-Hasyr/59 7].Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, bahwa ia berkata “Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat wanita yang mentato tubuhnya, wanita yang meminta di tato tubuhnya, wanita yang mencabut bulu alis dan bulu mata dan wanita yang membuat cela diantara giginya untuk memperindah dirinya dengan merubah bentuk ciptaan Allah”, kemudian ucapan Ibnu Mas’ud ini sampai kepada seorang wanita yang dikenal dengan panggilan Ummu Yaq’ub, maka Ummu Yaq’ub datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata “Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahwa engkau mengucapkan begin dan begitu”, maka Ibnu Mas’ud berkata “Apa tidak boleh saya melaknat orang yang dilaknat Rasulullah, dan hal itu telah disebutkan dalam Kitabullah”, lalu Ummu Yaq’ub berkata “Sesungguhnya saya telah membaca seluruh Al-Qur’an dan saya tidak mendapatkan tentang hal itu”, Ibnu Mas’ud berkata “Jika engkau telah membaca Al-Qur’an maka engkau telah mendapatkan tentang itu, apakah engkau membaca firman آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan“. [Al-Hasyr/59 7]Wanita itu menjawab “Ya”, Ibnu Mas’ud berkata “Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam telah melarang hal itu”.Berkata Imam Syafi’i “Al-Qur’an juga telah menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah memberi petunjuk pada jalan yang lurus, Allah berfirman.“Tetapi kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus Yaitu jalan Allah”. [Asy-Syura 52-53]Berkata Imam Syafi’i “Kewajiban bagi manusia yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan bagi manusia yang hidup setelah beliau adalah kewajiban yang sama, yaitu diwajibkan bagi tiap-tiap manusia untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa Al-Baihaqi mengeluarkan suatu riwayat dengan sanadnya dari Maimun bin Marhan tentang firman تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al-Qur’an dan Rasul As-Sunnah”. [An-Nisa’/4 59]Maksud “mengembalikan kepada Allah” dalam ayat ini adalah mengembalikan kepada kitab-Nya yaitu Al-Qur’an, sedangkan mengembalikan kepada Rasul Shallallahu alaihi wa sallam, jika beliau telah wafat “adalah kembali kepada Sunnah beliau”. Selanjutnya Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits riwayat Abu Daud dari Abu Rafi’i, ia berkata Bersabda Rasulullah Shallallahu laihi wa sallam.“Sungguh aku akan dapatkan seseorang di antara kalian yang tengah bersandar di atas dipannya kemudian datang kepadanya suatu perkara dariku yang aku perintahkan kepadanya atau aku larang baginya, lalu ia berkata “Saya tidak tahu, apa yang kami temukan di dalam Kitabullah maka kami mengikutinya”.Imam Syafi’i berkata “Dalam hadits ini terkandung berita dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan beliau memberitahukan kepada umatnya bahwa mereka diharuskan mengikuti Sunnah Rasulullah walaupun tidak ada nashnya di dalam Al-Qur’an”.Kemudian Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan pula oleh Abu Daud dari Al-Irbadh bin Syariyah, ia berkata “Kami singgah bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di Khaibar dan bersama beliau ada para sahabat beliau, di antara penduduk Khaibar terdapat seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, laki-laki itu berkata “Wahai Muhammad, apakah kalian akan menyembelih keledai-keledai kami, apakah kalian akan memakan buah-buahan kami, dan apakah kalian akan memukuli wanita-wanita kami .?, maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam marah dan beliau bersabda.“Wahai Ibnu Auf seorang sahabat naikilah kudamu, kemudian serukan panggilan agar mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat”.Maka para sahabat berkumpul dan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengimami mereka shalat, kemudian beliau berdiri dan bersabda.“Apakah seorang di antara kalian yang bersandar pada dipannya menduga, bahwa Allah tidak mengharamkan sesuatu kecuali yang ada di dalam Al-Qur’an ini, ketahuilah bahwa sesungguhnya aku -demi Allah- telah memerintahkan, aku telah menasehati, dan aku telah melarang beberapa hal, sesungguhnya semua itu adalah sama dengan Al-Qur’an atau lebih, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak membolehkan bagi kalian untuk masuk ke dalam rumah-rumah para ahlul kitab kecuali dengan izin, tidak boleh memukul para wanita mereka, tidak boleh memakan buah-buahan mereka, kecuali jika mereka memberi pada kalian dari apa yang ada pada mereka”.[Disalin dari buku Miftahul Jannah fii-Ihtijaj bi As-Sunnah, edisi Indonesia KUNCI SURGA Menjadikan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam Sebagai Hujjah oleh Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi, hal. 36-46 Terbitan Darul Haq, penerjemah Amir Hamzah Fachruddin] Home /A4. Indahnya Mengikuti Sunnah/Penjelasan Ketaatan Kepada Allah... Sebagianbesar mereka menyebutnya dengan deskripsi ekstern (ta’rîf rasm), sesuai dengan tinjauan yang berhubungan dengan kalam. Seperti Imam Abu Hanifah (w. 767) yang menakrifkannya dengan, “Ketahuilah bahwa ilmu fikih dalam usuludin itu lebih utama daripada fikih (yang berupa) hukum furu’
Hasil pencarian tentang ayat+tentang+ketertiban+dan+keamanan Ditimpakan atas mereka kehinaan di mana pun mereka berada sehingga bagi mereka tak ada kemuliaan dan...keamanan kecuali dengan dua hal dengan tali dari Allah dan tali dari manusia yang beriman, yang...merupakan janji dari mereka kepada Ahli Kitab bahwa mereka akan diberi keamanan dengan imbalan pembayaran...Allah dan ditimpakan atas mereka kerendahan....Demikian itu bahwa mereka artinya disebabkan karena mereka kafir akan ayat-ayat Allah dan membunuh Aku akan memperoleh keamanan dari Allah pada hari kelahiranku, hari kematianku dan hari kebangkitanku Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya...Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang...ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka Rasul dan Ulil Amri....Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada...dan Khabarnya. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman syirik, mereka itulah...yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Demikianlah penjelasan dan perincian Kami tentang keadaan mereka....Neraka jahanam adalah balasan bagi mereka karena mereka telah mengingkari dan mengolok-olok ayat-ayat...dan para rasul Allah. Dan apabila dia mengetahui tentang ayat-ayat Kami yakni Alquran barang sedikit, maka ayat-ayat itu...Merekalah orang-orang yang banyak mendustakan ayat-ayat Kami itu yang memperoleh azab yang menghinakan Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian mengenai perintah dan larangan....Dan Allah Maha Mengetahui tentang apa yang Dia perintahkan dan apa yang Dia larang lagi Maha Bijaksana Jika orang yang menyombongkan diri itu mengetahui sedikit tentang ayat Allah, seluruh ayat-ayat Allah...dijadikannya sebagai bahan olokan dan hinaan. Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?...ayat ini menggambarkan tentang kengerian yang terdapat di dalam hari tersebut. Dan orang-orang yang paling dahulu dalam kebaikan, mereka adalah para nabi; ayat ini berkedudukan menjadi...Mubtada yaitu orang-orang yang paling dahulu lafal ayat ini mengukuhkan makna ayat pertama, dimaksud...sebagai ungkapan tentang keagungan kedudukan mereka. semuanya turun pada periode Mekah, kecuali dua belas ayat, yaitu ayat 26, 32, 33, 57, dan delapan ayat...Dilanjutkan dengan penjelasan-Nya tentang asal penciptaan manusia dan setan dan ancaman-Nya terhadap...Dalam ayat selanjutnya, Allah mengisyaratkan tentang kedudukan al-Qur'ân, kemudian membicarakan tentang...ayat-ayat seperti al-Qur'ân dan bagaimana manusia menyikapinya, tentang kekuasaan Allah untuk mendatangkan...ayat-ayat lainnya, tentang kedudukan al-Qur'ân yang mencakup kebenaran dan tentang keadaan orang-orang Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami pengetahuan...tentang isi Al Kitab, kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan Dan matahari berjalan ayat ini dan seterusnya merupakan bagian daripada ayat Wa-aayatul Lahum, atau...merupakan ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula ayat Wal Qamara..., pada ayat selanjutnya di tempat peredarannya tidak akan menyimpang dari garis edarnya....beredarnya matahari itu ketetapan Yang Maha Perkasa di dalam kerajaan-Nya lagi Maha Mengetahui tentang diterangkan dijelaskan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu karena di dalamnya mengandung kemudaratan dan... apabila kamu bertanya tentang macam-macam masalah sewaktu Nabi saw. masih ada niscaya akan turun ayat-ayat...Alquran yang menjelaskannya dan jika ayat-ayat Alquran telah turun niscaya isinya akan menjelek-jelekkan...kamu sendiri oleh karena janganlah kamu banyak bertanya tentang hal-hal itu; sesungguhnya Allah telah...memaafkan kamu tentang hal-hal itu sebelum kamu meminta maaf kepada-Nya, maka dari itu janganlah kamu Dan jika kamu tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan itu, tentulah mereka akan manjawab..., "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja"....Katakanlah "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" ini berisikan, antara lain, pembicaraan tentang turunnya al-Qur'ân dan misi Rasulullah saw., penciptaan..., sikap orang-orang Mukmin ketika diingatkan dengan ayat-ayat dan penjelasan tentang balasan untuk orang-orang...Setelah itu dibicarakan tentang diturunkannya Tawrât kepada Mûsâ dan perlakuan Allah terhadap Banû Isrâ'îl...Di antara tujuan terpenting yang terkandung dalam surat ini adalah pengarahan pandangan kepada ayat-ayat...tentang alam semesta, pembicaraan tentang kebangkitan dan bantahan terhadap orang-orang yang mengingkarinya Dan ceritakanlah kepada mereka tentang Ibrahim di dalam Al-Kitab ini Alquran, yaitu tentang kisahnya...membenarkan seorang yang sangat jujur dalam keimanannya lagi seorang nabi hal ini dijelaskan dalam ayat daripada Latus-alunna adalah Latus-aluunanna pada hari itu yakni di hari kalian melihat neraka Jahim tentang...kenikmatan yang kalian peroleh semasa di dunia, yaitu berupa kesehatan, waktu luang, keamanan, makanan..., minuman dan nikmat-nikmat lainnya. Kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui ayat ini merupakan pengukuh dari ayat sebelumnya...; dan pada ayat ini dipakai kata Tsumma untuk memberikan pengertian, bahwa ancaman yang kedua lebih keras...dan lebih berat daripada ancaman yang dikandung pada ayat sebelumnya....Selanjutnya Allah swt. memberikan isyarat yang menunjukkan tentang kekuasaan-Nya untuk membangkitkan Ayat berikut ini turun tentang orang-orang Yahudi, Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan kepada...manusia apa-apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan dan petunjuk seperti ayat rajam dan tentang...dalam Alkitab yakni Taurat mereka itu dikutuk oleh Allah maksudnya disingkirkan-Nya dari rahmat-Nya dan Dan apabila ia tidak masuk dalam agama Islam, maka beritahukan kepadanya suatu tempat di mana ia akan...Perintah untuk memberikan jaminan keamanan kepadanya sampai ia mendengar firman Allah itu adalah disebabkan...oleh ketidaktahuannya tentang agama Islam dan keinginannya untuk mengetahui Islam. Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. ayat ini mengungkapkan tentang kedudukan hari pembalasan yang agung itu. Apakah kalian hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit; lafal ayat ini dapat dibaca...Tahqiq dan Tas-hil yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?...Allah telah membinanya lafal ayat ini menjelaskan tentang cara penciptaan langit. wahai Rasul, bahwa apabila engkau tanya orang-orang munafik itu-setelah rahasia mereka terbongkar-tentang...alasan hujatan mereka terhadap agama dan ejekan mereka kepada Allah dan ayat- ayat-Nya, mereka akan...beralasan meminta maaf dengan berkata, "Kami hanya bercanda dan bersenda gurau."...Katakan kepada mereka, "Apakah kalian bercanda dan bersenda gurau dengan mengolok-olok Allah, ayat-Nya...dan Rasul-Nya?" Aku bersumpah, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya...dalam enam hari, dan Kami tidak ditimpa keletihan sedikit pun. "1 1 Untuk penjelasan tentang "hari..." pada ayat ini, lihat catatan kaki ayat 9-12 dari surat Fushshilat. Dengan berisikan 109 ayat, surat ini dimulai dengan menerangkan tentang kedudukan Kitab Suci al-Qur'ân...dan apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik tentang Nabi Muhammad saw....Kemudian disebutkan tentang alam semesta dan bukti-bukti kebesaran Allah yang ada di dalamnya, tentang...Dijelaskan juga tentang keadaan manusia dalam kesusahan dan kegembiraan, tentang kekuasaan Allah dan...Sekalipun mereka telah bersepakat untuk tidak mendengarkan ayat-ayat suci ini atau ayat-ayat al-Qur'ân Allah telah mengumpamakan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat yang diturunkan kepada rasul- Nya, dan...berkata, "Wahai Nabi, bacakanlah kepada kaummu kisah tentang seorang lelaki dari Banû Isrâ'îl yang mengetahui...ayat-ayat yang Kami turunkan kepada rasul-rasul, tetapi kemudian ia tidak mempedulikannya.
HakAzasi Manusia Pengertian HAM:Hak-Hak dasar yang melekat pada Diri manusia. Sejarah HAM 1)Magna Charta 1215: a. Raja terikat pada hukum (semula ia sebagai penetap hukum tapi tidak terikat hukum itu). b. Pembatasan kekuasaan raja (yang semula tunggal dan berlaku absolut). c.- apa yang dimaksud dengan taat pada aturanBila mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian dari apa yang dimaksud dengan taat pada aturan adalah senantiasa tunduk kepada Tuhan, pemerintah, dan sebagainya. Pengertian lainnya dari taat adalah patuh, tidak berlaku curang, dan atau setia. Sementara, aturan atau peraturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan. Aturan ditetapkan dengen tujuan agar terjadi ketertiban dan ketenteraman. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita menaati aturan yang berlaku. Apa yang Dimaksud dengan Taat pada Aturan dalam Agama Islam?Dalam agama Islam, apa yang dimaksud dengan taat pada aturan memiliki pengertian yang lebih luas. Semua umat Islam wajib untuk taat pada aturan yang ada dalam Islam. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah SWT. yang terdapat pada Al-Quran. Setelah itu, ada peraturan yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi, ada pula aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin dari buku Pemikiran Islam Nurcholish Madjid, Budhy Munawar-Rachman, 2022, konsep taat telah memiliki makna yang sangat matang. Taat juga punya posisi penting dalam Islam. Agama Islam memerintahkan umat Muslim untuk selalu taat kepada pemimpin karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin selama tidak maksiat, akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta ini sebagaimana yang telah diabadikan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 59 الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al-Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya" An-Nisa 59.Contoh Taat pada Aturan dalam Islam Berikut beberapa contoh taat pada aturan, terutama kepada Allah SWT dalam salat lima waktu yang tulusMelaksanakan uasa bulan RamadanBerbuat baik terhadap kedua orang tuaMenjaga perbuatan yang baik dan teladanSelalu berkata dan bertindak jujurHidup penuh dengan kesabaran Tidak pernah lupa bersyukur atas apa yang diberikan oleh AllahSelalu mengucapkan kata-kata yang baikSekarang sudah paham kan apa yang dimaksud dengan taat pada aturan dalam agama Islam? Sudah tahu juga apa saja contohnya. Semoga kita semua bisa menjadi makhluk yang taat pada aturan. DNR
DalilNasionalisme Dalam al-Qur’an dan Sunnah. Posted by Khoiron Mustafit Alwie on 19 Mei 2017. Cinta tanah air adalah salah-satu dari hal yang alami bagi manusia. Pembawaan manusia adalah mencintai tempat dimana mereka tumbuh di dalamnya. Biasanya, manusia menginginkan tempatnya lahir dan tumbuh itu menjadi tempatnya menua dan menghabiskan
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul [Muhammad], dan ulil amri [pemegang kekuasaan] di antara kamu. QS. An - Nisaa' 59Di ayat ini allah memerintahkan untuk taat kepaad Allah, Rasulullah, dan pemimpin dengan cara mentaati aturan - aturannyaDalam kehidupan sehari hari wujud dari mentaati pemimpin adalah dg mentaati aturan aturan yang berlaku di daerah kita seperti peraturan lalu lintas dan lain lain A. Mengartikan QS. An-Nuur 54 dan QS. An-Nisaa 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ [٥٤] Katakanlah "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan [amanat Allah] dengan terang". [QS. An-Nuur 54] مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا [٨٠] Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling [dari ketaatan itu], Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka [QS. An-Nisaa 80] B. Menjelaskan Kandungan QS. An-Nuur 54 Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada mereka untuk taat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya dengan sungguh-sungguh. Jangan selalu berpura-pura beriman, tetapi perbuatan dan tingkah laku mereka bertentangan dengan kat-kata yang mereka ucapkan. Ini adalah sebagai peringatan terakhir kepada mereka. Apabila mereka tetap juga berpaling dari kebenaran dan melakukan hal-hal yang merugikan perjuangan kaum Muslimin maka katakanlah kepada mereka dosa perbuatan mereka itu akan dipikul diatas pundak mereka sendiri dan tidak akan membahayakan Nabi dan kaum Muslimin sedikitpun. Mereka akan mendapatkan kemurkaan Allah SWT dan siksanNya. Bila mereka benar-benar taat dan keluar dari kesesatan dengan menerima petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya niscaya mereka akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Kewajiban rasul hanya menyampaikan petunjuk dan nasihat. Menerima atau menolak adalah keputusan masing-masing, diluar tanggung jawab rasul. Allah SWT melarang Nabi menerima sumpah mereka dan menyuruh Nabi memberi peringatan terakhir agar mereka benar-benar beriman serta taat dan patuh menerima perintah Allah dan Rasul-Nya Apabila mereka tidak insaf, maka nabi dibebaskan dari tanggungjawab terhadap perbuatan mereka karena rasul hanya berkewajiban menyampaikan petunjuk dan nasihat. 1. Menjelaskan kandungan QS. An-Nisaa 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا [٨٠] Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling [dari ketaatan itu], Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka [QS. An-Nisaa 80] Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan umpamanya yang berhubungan dengan keduniaan seperti urusan pertanian dan pertahanan, maka rasul sendiri bersedia menerima pendapat dari sahabatnya yang lebih mengetahui masalahnya. Menurut sejarah, dalam menjaga kesopanan terhadap rasul para sahabat bertanya lebih dahulu apakah hal itu datangnya dari Allah SWT atau pendapat Rasul sendiri. Jika ditegaskan oleh Rasul bahwa ini adalah dari Allah SWT maka mereka menaati tanpa ragu-ragu dan jika dikatakan bahwa ini pendapat Muhammad maka para sahabat menemukakan pula pendapat mereka. Peristiwa ini pernah terjadi karena sahabat menghadapi perintah Rasul dalam memilih suatu tempat yang dekat ke mata air untuk kepentingan strategi pertahanan ketika perang Badar. Ketika menerangkan sebab turunnya ayat ini Muqatil meriwayatkan bahwa ketika Nabi Bersabda yang artinya ”Barang siapa mencintai aku sesungguhnya ia mencintai Allah. Dan barang siapa yang menaati aku sesunnguhnya ia menaati Allah. Orang munafik berkata, “Tidaklah kamu mendengar kata laki-laki ini [Muhammad]? Sesungguhnya ia telah mendekati syirik. Sesungguhnya ia melarang kita menyembah selain Allah dan ia menghendaki kita menjadikannya tuhan sebagaimana orang-orang Nasrani menjadikan Isa tuhan. Maka Allah menurunkan ayat ini.” [Riwayat Muqatil]. Menaati Rasul tidak dapat dikatakan perbuatan syirik, karena Rasul penyampai perintah Allah. Dengan demikian menaati Rasul adalah menaati Allah, bukan mempersekutukannya dengan Allah. Di dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa syirik itu sendiri terdiri dari dua macam. Pertama, syirik uluhiyah, yaitu mempercayai adanya adanya sesuatu selain Allah yang mempunyai kekuatan gaib dan dapat memberi manfaat dan memberi mudarat. Kedua, syirik rububiyah,mempercayai bahwa ada sesuati selain Allah yang mempunyai hak menetapkan hukum haram dan halal, karena semua mahluk tunduk kepada kehendak_Nya. Allah menghendaki agar Rasul-Nya [Muhammad] tidak mengambil tindakan kekerasan atau paksaan terhadap orang yang tidka mneaatinya, karena ia diutus hanya sekedar menyampaikan berita gembira dan peringatan keras. Keimanan manusia pada kerasulannya tidak digantungkan kepada paksaan, tetapi kepada kesadaran setelah menggunakan pikiran. C. Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS. An-Nuur 54 dan QS. An-Nisaa 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya Orang mukmin laki-laki maupun perempuan harus takut kepada Allah SWT dimana berada dengan maksud takut kepada Allah SWT disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan selalu memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi. Siapa yang mentaati semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya disebabkan meyakini bahwa mengerjakan perintah Allah SWT itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat, meninggalkan semua larangan-Nya, akan menjauhkan mereka dari bahaya dan malapetaka di dunia dan akhirat dan selalu bertaqwa kepada-Nya, dan berbuat baik terhadap sesama manusia, maka mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mencapai keridloaan Ilahi dan bebas dari segala siksaan-Nya di akhirat nanti. Hal ini sesuai dengan QS. An-Nuur 52 وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ [٥٢] Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan [QS. An-Nuur 52] Disamping itu juga, Allah SWT menyuruh yang baik dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [٧١] dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka [adalah] menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh [mengerjakan] yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;. [QS. Al Taubah 71] يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا [٦٦] Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata "Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat [pula] kepada Rasul". [QS. Al Ahzab 66 قَالَتِ الأعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الإيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ [١٤] 14. Orang-orang Arab Badui itu berkata "Kami telah beriman". Katakanlah "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Al Hujurat 14] D. Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah dan RasulNya seperti yang terkandung dalam QS. An-Nuur 54 dan QS. An-Nisaa 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ [٥٤] Katakanlah "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling MakaSesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan [amanat Allah] dengan terang". [QS. An-Nuur 54] Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada mereka untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan sungguh-sungguh. Jangan selalu berpura-pura beriman, akan tetapi perbuatan dan tingkah laku mereka bertentangan dengan kata-kata yang mereka ucapkan. Ini adalah sebagai peringatan terakhir kepada mereka. Apabila mereka tetap juga berpaling dari kebenaran dan melakukan hal-hal yang merugikan perjuangan kaum muslimin maka katakanlah kepada mereka bahwa dosa perbuatan mereka itu akan dipikulkan diatas pundak mereka sendiri dan tidak akan membahayakan Nabi dan kaum muslimin sedikitpun. Mereka akan mendapat kemurkaan Allah SWT dan siksaanNya. Apabila mereka benar-benar taat dan keluar dari kesasesatan dengan menerima petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya niscaya mereka akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Kewajiban Rasul hanya menyampaikan petunjuk dan nasehat. Menerima atau menolak adalah keputusan masing-masing, diluar tanggung jawab Rasul. Dalam dunia pendidikan, tentunya kita melaksanakan dasar-dasar aturan-aturan telah ditetapkan oleh pendidikan nasional. Menerapkan dalam kehidupan perilaku untuk taat kepada Allah dan RasulNya seperti yang terkandung dalam QS. An-Nuur 54 dan QS. An-Nisaa 80 Tentang taat kepada Allah dan RasulNya مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا [٨٠] Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling [dari ketaatan itu], Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka [QS. An-Nisaa 80] Perintah dan larangan Rasul yang tidak menyangkut urusan keagamaan umpamanya yang berhubungan dengan keduniaan seperti urusan pertanian dan pertahanan, maka Rasul sendiri bersedia menerima pendapat dari sahabatnya yang lebih mengetahui masalahnya. Akhlak atau sopan santun sahabat berhadap Rasul ketika ada permasalahan lebih dahulu bertanya apakah hal itu datangnya dari Allah SWT atau pendapat Rasul sendiri. Jika ditegaskan oleh Rasul bahwa ini adalah dari Allah SWT maka mereka menaati tanpa ragu-ragu dan jika dikatakan bahwa ini pendapat Muhammad maka para sahabat mengemukakan pula pendapat mereka. Peristiwa ini pernah terjadi ketika sahabat menghadapi perintah Rasul dalam memilih suatu tempat yang dekat ke mata air untuk kepentingan strategi pertahanan ketika perang Badar. Allah SWT menghendaki agar Rasul-Nya [Muhammad] tidak mengambil tindakan kekerasan atau paksaan terhadap orang yang tidak menaatinya, karena ia diutus hanya sekedar menyampaikan berita gembira dan peringatan keras. Keimanan manusia pada kerasulannya tidak digantungkan kepada paksaan, akan tetapi kesadaran setelah menggunakan pikiran. Baca juga Ayat tentang nikmat Allah dan cara bersyukur