SyekhAbdul Qadir Jailani gemar berpakaian meniru cara-cara berpakaian ulama negeri Baghdad, suka mengendarai keledai, dan jika mengajar, duduk ditempat yang agak tinggi. Keajaibannya, ketika mengajar, sering ia melangkah di udara, di atas kepala orang-orang yang diajar, kemudian kembali. Tasawuf Aswaja Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani., Syekh Abdul Qadir al-Jailani dikenal sebagai pendiri Tarekat Qodiriyah, sebuah istilah yang tidak lain berasal dari namanya. Tarekat ini terus berkembang dan banyak diminati oleh kaum Irak dan Syiria disebut sebagai pusat dari pergerakan Tarekat tersebut, namun pengikutnya berasal dari belahan negara muslim lainnya, seperti Yaman, Turki, Mesir, India, hingga sebagian Afrika dan Asia, termasuk lahir pada 470 H. 1077-1078 di al-Jil disebut juga Jailan dan Kilan, kini termasuk wilayah Iran. Ibunya, Ummul Khair Fatimah bint al-Syekh Abdullah Sumi merupakan keturunan Rasulullah Saw.. melalui cucu terkasihnya ketika Ibunya berkata, “Anakku, Abdul Qadir, lahir di bulan Ramadhan pada siang hari bulan Ramadhan, bayiku itu tak pernah mau diberi makan. Ketika berusia 18 tahun, beliau pergi meninggalkan kota kelahirannya menuju Baghdad.“Kudatangi ibuku dan memohon kepadanya, izinkan aku menempuh jalan kebenaran, biarkan aku pergi mencari ilmu bersama para bijak dan orang-orang yang dekat kepada Allah.” Pada waktu itu, Baghdad dikenal sebagai pusat ilmu Baghdad beliau belajar kepada beberapa orang ulama, antara lain Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein al Farra dan juga Abu Sa’ad al Muharrimiseim. Beliau menimba ilmu pada ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para pada tahun 521 H/1127 M, Syekh Abdul Qadir al Jailani mengajar dan menyampaikan fatwa-fatwa agama kepada masyarakat. Tidak butuh waktu lama beliau segera dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun, beliau menghabiskan waktunya sebagai pengembara di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi yang Abdul Qadir al-Jaelani di kenal sebagai pelaku sufi yang mukhlis ikhlas. la rutin mengamalkan wirid dan dzikir, kegiatan wirid dan dzikir biasanya dilakukan setelah sholat sunnah, baik siang ataupun malam demikian ia juga sering melakukannya setelah sholat fardhu. Sholat-sholat sunnah yang sering dikerjakan al-Jaelani ini setiap hari meliputi Shalat witir 3 ra’aat, Shalat fajar. Shalat Isyraq setelah matahari terbit, Shalat Isti’adah, Shalat Istikharah, Shalat Dhuha, Shalat Kaffarah li al-qawl, dan Shalat Tasbih. Sedangkan dzikir kesehariannya antara lain membaca al-Qur’an paling sedikit 200 ayat, Surat al-Ikhlas 100 kali, Shalawat 100 kali, Sayyidaul Istighfar 100 x, Tahlil 100 MaqamatJalan untuk mencapai proses tersbut sangatlah panjang, yang disebut dengan al-maqamat. Adapun macam-macam dari al-maqamat itu sendiri ada 9, yaituMaqam tawbat, yaitu meninggalkan dan tidak mengulangi lagi suatu perbuatan dosa yang pernah dilakukan, demi menjunjung tinggi ajaran-ajaran Allah dan menghindari waris yaitu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu guna menjungjung tinggi perintah Allah atau meninggalkan sesuatu yang bersifat zuhd. yaitu lepasnya pandangan kedunian atau usaha memperolehnya dari orang yang sebetulnya mampu shabr, yaitu ketabahan karenadorongan agama dalam menghadapi atau melawan hawa nafsu;Maqam faqir, yaitu perasaan tenang dan tabah di kala miskin harta dan mengutamakan kepentingan orang lain di kala khauf, yaitu rasa ketakutan dalam menghadapi siksa dan azab raja’, yaitu rasa gembira karena mengetahui adanya kemurahan dzat yang Maha tawakal, yaitu pasrah dan bergantung kepada Allah dalam kondisi ridha, yaitu sikap tenangdan tabah tatkala menerima musibah sebagaimana di saat menerima Tarikat QodiriyahPada dasarnya ajaran Syekh Abdul Qadir Al Jailani tidak ada perbedaan yang mendasar dengan ajaran pokok Islam, terutama golongan Ahlussunnah Wal Jamaah. Sebab, Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah sangat menghargai para pendiri mazhab fiqih yang empat dan teologi Asy’ Abdul Qadir Al Jailani sangat menekankan pada tauhid dan akhlak yang terpuji. Menurut al-Sya’rani, bahwa bentuk dan karakter Tarekat Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah Tauhid, sedangkan pelaksanaannya tetap menempuh jalur syariat lahir dan Abdul Qadir Al Jailani berkata kepada para sahabatnya, “Kalian jangan berbuat bid’ah. Taatlah kalian, jangan menyimpang.”Ucapannya yang lain “Jika padamu berlaku sesuatu yang telah menyimpang dari batas-batas syariat, ketahuilah bahwa kalian dilanda fitnah, syetan telah mempermainkanmu. Maka kembalilah pada hukum syariat dan berpeganglah, tinggalkan hawa nafsu, kerena segala sesuatu yang tidak dibenarkan syariat adalah batil.”Menurut Syaikh Ali ibn al-Hayti menilai bahwa tarekat Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah pemurnian aqidah dengan meletakkan diri pada sikap beribadah, sedangkan Ady ibn Musafir mengatakan bahwa karakter Tarekat Qodiriyah adalah tunduk di bawah garis keturunan takdir dengan kesesuaian hati dan roh serta kesatuan lahir batin. Memisahkan diri dari kecenderungan nafsu, serta mengabaikan keinginan melihat manfaat, mudarat, kedekatan maupun perasan ajaran spiritual Syekh Abdul Qadir Al Jailani berakar pada konsep tentang dan pengalamannaya akan Tuhan. Baginya, Tuhan dan tauhid bukanlah suatu mitos teologis maupun abstraksi logis, melainkan merupakan sebuah pribadi yang kehadiran-Nya merengkuh seluruh pengalaman etis, intelektual, dan estetis seorang selalu merasakan bahwa Tuhan senantiasa hadir. Kesadaran akan kehadiran Tuhan di segenap ufuk kehidupannya merupakan tuntunan dan motif bagi kebangunan hidup yang aktif sekaligus memberikan nilai transeden pada Rasulullah dalam hadis, “Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya; dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Dia melihatmu,” merupakan semboyan hidupnya, yang diterjemahkan dalam praktik kehidupan menggambarkan keluasan kesadarannya akan kehadiran Tuhan yang serba meliput. Ia meyakini bahwa kesadaran ini membersihkan dan memurnikan hati seorang manusia, serta mengakrabkan hati dengan alam hari, ketika kesadarannya sedang berada dalam keadaan ekstase, Syekh Abdul Qadir Al Jailani berkata pada dirinya sendiri, “Aku merindukan suatu kematian yang dalamnya tiada lagi kehidupan dan sebuah kehidupan yang tiada kematian di dalamnya.”Kemudian Syekh Abdul Qadir Al Jailani menjelaskan makna ungkapan di atas, yaitu dengan bertanya kepada dirinya. Maka aku bertanya, kematian macam apa yang tidak memiliki kehidupan dan kehidupan macam apa yang memiliki kematian di “Kematian yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya adalah kematianku dari seluruh manusia, dengan begitu aku tidak lagi hidup bahkan ditemui di antara mereka. Dan kehidupan yang tidak memiliki kematian adalah kehidupanku yang menyertai perbuatan Tuhanku, sedemikian rupa sehingga di dalam keadaan itu, diriku tidak lagi memiliki eksistensi dan kematianku adalah eksistensiku bersama-Nya“. Setelah aku mengerti ternyata inilah yang paling berharga dari seluruh tujuan pandangan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, kehidupan yang ter mulia adalah kehidupan orang-orang yang sepenuhnya membaktikan diri pada Tuhan semata. Dan karena alasan ini pulalah manusia dihadirkan Tuhan, seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an, “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahKu” QS. Al-Zariyat [51] 56.Semakin manusia berjuang “hidup demi Tuhan”, dirinya akan semakin dekat dengan terwujudnya tujuan kehidupan ini. Seorang manusia harus menyerahkan kehidupannya, bilamana ia berhasrat memburu kesadaran Ilahiah “Eksistensi yang sadar Tuhan” memberikan kekuatan spiritual pada manusia; ia mengangkat pergulatan keras duniawi untuk memperoleh kesenangan hidup dan keuntungan yang sedikit, menuju kebahagiaan dan ketenangan spiritual, dan membuetnya akrab dengan sumber segala kekuatan. Yaasyekh soqolaini yaaqutburrobaniyu yaagusus somadaniyu yaamuhyidina aba Muhammadin ya syidi syekh Abdul Qodir Jaelani (Agisni 5 kali) Waamidadani yaqodiyal hajat wayaqodiyal hajati. (Dibaca 3 kali). Setelah pengamalan diatas selesai, masuk ke prosesn mengirimkan pelet ke wanita target lewat fotonya tadi. Sebuah kisah dari hikayat Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani di bawah ini dapat menjadi contoh konkret untuk mempermudah pemahaman kita mengenai hikmah atas karunia dan jalan takdir semasa hidupnya, Sang Wali Qutub Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani memiliki pengaruh yang begitu luas dan terus meluas ke seluruh penjuru dunia. Murid-muridnya banyak yang kemudian memperoleh kedudukan penting, di antaranya menjadi penguasa. Beliau memang menugaskan dan mengirimkan sebagian muridnya agar dapat menjadi wakilnya sesuai dengan kapasitas diri dan kualitas batin masing-masing. Ada yang menempati jabatan hakim, gubernur, hingga raja. Sedangkan sebagian lainnya diangkat menjadi guru spiritual karena tingkatan Abdul Qadir Al-Jaelani diceritakan memiliki seorang pembantu di kediamannya. Pembantu tersebut adalah seorang faqir yang telah mengabdi selama 40 tahun. Dalam rentang waktu itu, ia telah menyaksikan beberapa murid yang jauh lebih muda dan belum lama mengabdi, namun dipilih oleh Sang Wali untuk menempati jabatan pembantu tersebut menghadap ke Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani berharap agar diberikan posisi penting tertentu mengingat ia salah seorang yang telah paling lama mengabdi. Ia khawatir dengan usianya yang semakin tua, pembantu itu menyampaikan maksud permohonannya. Akan tetapi, belum selesai ia berkata-kata, datang satu utusan dari India. Mereka meminta Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani untuk menunjuk seorang maharaja bagi kerajaan Wali Qutub lalu menatap pembantunya dan menanyakan “Apakah kamu sanggup mengemban tugas ini? Apakah dirimu memenuhi syarat?” Pembantu tersebut mengangguk penuh para utusan keluar dari ruang pertemuan, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menyampaikan persyaratan kepada pelayannya. Dia berkata “Aku akan mengangkatmu sebagai maharaja di sana, namun kamu harus berjanji untuk memberikanku separuh dari keuntungan dan kekayaan kerajaan yang kamu peroleh selama berkuasa.” Pelayan tersebut tentu saja dengan senang hati Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani yang bekerja sebagai juru masak itu kembali ke pekerjaannya di dapur. Dirinya harus menyiapkan dan menyajikan sebuah hidangan besar. Saat tengah mengaduk masakannya di dalam kuali raksasa dengan sendok kayu, ia dipanggil untuk pergi bersama utusan-utusan dari India karena akan segera dinobatkan menjadi maharaja di negeri di India, pembantu Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani pun diangkat menjadi raja. Ia memperoleh kekayaan yang melimpah-ruah. Tak lama, dirinya menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Ia membangun banyak istana untuk dirinya dan keluarganya sendiri. Kekuasaan, keberlimpahan, dan kesenangan hidup dengan segera membuatnya melupakan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani berikut dengan janji yang pernah ia ucapkan dahulu. Dia sudah terlalu asik dan tenggelam dengan dunia suatu hari, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani mengirim utusannya untuk menyampaikan bahwa ia akan berkunjung. Pelayan yang telah menjadi raja di India tersebut bersiap-siap menyambut kedatangan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani di serangkaian prosesi upacara, serta pesta meriah nan megah diselenggarakan, mereka berbincang berdua. Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani mengingatkan kesepakatan mereka bahwa ia harus menyerahkan setengah dari hasil keuntungan kerajaan kepada tersebut jengkel karena diingatkan janji untuk memberikan sebagian kekayaannya kepada sang wali. Apa boleh dibuat, maharaja tidak bisa mengingkari janjinya, dia menyampaikan kepada Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani bahwa dirinya akan menyerahkan setengah harta kerajaannya pada esok lusa. Meskipun demikian, terlintas dalam niatnya kalau dia tidak akan sungguh-sungguh memberikan sejumlah yang menumpuk seiring waktu, mengakibatkan sifat tamak raja pun tumbuh. Ia melakukan pencatatan aset secara tidak jujur. Ia membawa daftar kekayaan tersebut di hari yang telah direncanakan. Lalu memberikan sebagian harta kekayaannya kepada Sang Wali sesuai dengan catatan yang telah dibuat. Meskipun catatan tersebut mencantumkan banyak istana dan harta lainnya, namun itu hanyalah sebagian kecil dari miliknya. Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani terlihat puas melihat daftar kekayaan yang ia Abdul Qadir Al-Jaelani lantas bertanya “Aku mendengar kau juga mempunyai seorang anak laki-laki?”“Iya, sayangnya hanya seorang. Jika ada dua, pasti aku pun akan memberikan salah satunya padamu.”“Tidak apa-apa, kemarikan anak itu.” Perintah Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani. “Kita masih dapat membaginya.”Anak itu dibawa ke hadapan mereka. Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menghunus pedangnya yang tajam tepat di atas bagian tengah kepala anak itu. “Kamu akan mendapatkan setengahnya, dan setengahnya lagi akan menjadi bagianku!” Tukas ayah begitu ketakutan. Ia mencabut belatinya sendiri dan menujamkan tusukan dari kedua tangannya ke dada Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dengan kedua mata terpejam. Ketika ia membuka matanya, ternyata ia masih sedang mengaduk makanan di kuali besar dengan sendok kayu. Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani berdiri tepat di hadapannya dan menatap lekat-lekat. Sang Wali berujar “Sebagaimana kau saksikan sendiri, kau belum siap menjadi wakilku. Karena kau belum menyerahkan segalanya, termasuk dirimu, kepadaku!”Sebagai kekasih Tuhan, Syekh Muhyiddin Abdul Qadir Al-Jaelani, dikarunia dengan kemampuan “membaca” manusia karena dirinya telah kasyaf tersingkapnya tabir antara dirinya dengan Tuhan. Dia dapat menyelami dimensi hakikat yang memperlihatkan sifat-sifat asli manusia telanjang di mata batinnya. Sehingga dia mengetahui persis siapa-siapa manusia yang cocok untuk satu urusan, tetapi tidak tepat menempati posisi tertentu. Hal tersebut terkait dengan perbedaan maqom atau derajat itu hakikatnya unik. Keunikan yang merupakan sebuah keniscayaan karena sebagai hasil karya Tuhan, manusia diciptakan dengan keanekaragamannya masing-masing. Keunikan tersebut meliputi perbedaan segala sifat dan karunia yang diterima oleh tiap manusia sesuai dengan kadar kemampuan dan kapasitas lahir-batinnya. Jika dalam sebuah lintasan takdir seorang manusia direncanakan Tuhan akan menjadi pemimpin besar, sudah tentu dalam dirinya memiliki daya-daya rohani yang telah disiapkan oleh daya-daya tersebut pastilah melewati proses panjang pematangan diri dengan berbagai ujian dalam pengalaman hidup. Proses ini berbeda antara satu manusia dengan manusia lainnya, sehingga juga akan melahirkan kualitas pribadi yang tidak akan pernah sama. Ketika seorang manusia menyadari anugerah yang diperolehnya dari Tuhan, bisa bakat atau keahlian tertentu, pada dasarnya dia sedang diarahkan untuk mencapai sebuah tujuan takdir tertentu. Namun, jika dirinya bernafsu menghendaki sesuatu atau posisi yang bukan adalah bagian takdirnya, dia tidak akan pernah sampai ke sudahkah kita sendiri menyadari di mana maqom kita? Sejauh mana kita telah memposisikan diri sesuai dengan kapasitas lahir-batin yang dianugerahi? Wallahu a’lam bisshawab. Selainpenguasaannya dalam bidang ilmu fikih, Syekh Abdul Qadir al-Jailani juga dikenal sebagai peletak dasar ajaran tarekat Qadiriyah. Al-Jailani dikenal juga sebagai orang yang memberikan spirit keagamaan bagi banyak umat. Karena itu, banyak ulama yang menjuluki 'Muhyidin' (penghidup agama) di depan namanya. Syaikh Abdul Qadir Al- Jilani adalah imam yang zuhud dari kalangan sufi, beliau adalah Imam Al-Kabir dan seorang wali Quthub yang terkenal, nasab beliau dari arah ibu sampai kepada Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib. Nama lengkap beliau adalah Abu Muhammad Abdul Qadir bin Abi Shalih Abdullah bin Janki Duwats bin Abi Abdillah bin Yahya bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdillah bin Musa Al-Hauzi bin Abdullah Al-Mahdi bin Hasan bin Al-Mutsanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. SILSILAH KETURUNAN SYEKH ABDUL QODIR AL-JAILANI A. Keturunan dari memori 1. Syekh Abdul Qodir adalah putra dari 2. Al-Imam Sayyid Abi Saleh Janaki Daosti, putra dari 3. Al-Imam Sayyid Abdillah, putra dari 4. Al-Imam Sayyid Yahya Az-Zahid, putra dari 5. Al-Imam Sayyid Muhammad, putra dari 6. Al-Imam Sayyid Daud, putra dari 7. Al-Imam Sayyid Musa, putra dari 8. Al-Imam Sayyid Abdillah, putra dari 9. Sayyid Musa Al-Jun, putra dari 10. Al-Imam Sayyid Abdillah Al-Mahdi, putra dari 11. Al-Imam Sayyid Hasa Al-Mutsana, putra dari 12. Al-Imam Sayyid Hasan As-Sibthi, putra dari 13. Al-Imam Sayyidina Ali Ibnu Abi Thalib B. Keturunan dari Ibunya 1. Syekh Abdul Qodir adalah putra dari 2. Sayyidah Ummil Khoer Amatil Jabbar Fatimah, putri dari 3. Sayyid Abdillah Al-Suma'I Az-Zahid, putra dari 4. Sayyid Abi Jamaludin, putra dari 5. Sayyid Mahmud, putra dari 6. Sayyid Abul Atho-I Abdillah 7. Sayid Kamaludin isa, putra dari 8. Sayyid Imam Alaudin Muhammad Al-Jawwad, putra dari 9. Sayyid Imam Ali Ar-Ridha, putra dari 10. Sayyid Imam Musa Al-Kadzim, putra dari 11. Imam Ja'far Sadiq, putra dari 12. Imam Muhammad Al-Baqir, putra dari 13. Imam Zainal Abidin Ali, putra dari 14. Imam Husein Syahid Karbala, putra dari 15. Al-Imam Sayyidina Ali Ibnu Abi Thalib. Menuntut Ilmu dan Guru-guru Beliau Beliau tiba di Baghdad pada tahun 488 H. pada saat beliau berusia 18 tahun. Beliau kemudian sibuk dalam mempelajari Al-Qur’an sampai menguasainya. Lalu belajar fikih serta memantapkan keilmuan beliau dalam bidang ushul fikih, furu’ul-fiqh, dan ilmu khilaf. Beliau juga mempelajari hadits dan sibuk dengan mau’idhah sampai beliau mahir memberi mau’idhah. Beliau belajar ilmu dari para ulama yang tersohor di masanya. Di antara guru-guru beliau adalah 1. Ali bin Aqil Abul Wafa’ bin Aqil w. 513 H.. Beliau adalah seorang alim di Irak dan menjadi syaikh para Imam Hanbaliyah di Baghdad pada masanya. Beliau adalah penulis buku Al-Funun fi Mukhtalafil Ulum yang belum pernah seorang pun yang menulis buku ini, di dunia ini, seperti beliau. Buku itu mencapai 400 juz. 2. Mahfudh bin Ahmad bin Hasan Abul Khattab Al-Kalwadzaniy w. 510 H.. Beliau adalah seorang ahli fikih di Baghdad dan imam para penganut madzhab Hanbali pada masanya. 3. Yahya bin Ali bin Muhammad Abu Zakariya At-Tibrizy w. 502 H.. Beliau adalah seorang imam ahli bahasa dan sastra yang tersohor. 4. Muhammad bin Muhammad bin Husain Abul Husain bin Abu Ya’la Al Farra’ w. 526 H.. Beliau adalah seorang ahli sejarah dari golongan ahli fikih madzhab Hanbali. 5. Hibatullah bin Mubarak bin Musa Abul Barakat As-Saqathiy w. 509 H.. Beliau adalah seorang yang sangat alim dan ahli hadits, sekaligus seorang ahli sejarah. 6. Muhammad bin Ali bin Maimun Abul Ghanaim An-Nursiy w. 510 H.. Beliau adalah seorang ahli bacaan Al-Qur’an dan penghafal Al-Qur’an. 7. Mubarak bin Abdul-Jabbar bin Ahmad Abul Hasan Al-Azdiy, yang terkenal dengan nama Ibnu Thuyuriy w. 500 H.. Beliau adalah seorang ahli hadits yang tsiqah. 8. Ja’far bin Ahmad bin Husain Abu Muhammad As-Siraj w. 500 H.. Beliau seorang sastrawaan, alim dalam bidang qira’at, nahwu, dan bahasa. Beliau juga termasuk golongan penghafal Al-Qur’an. 9. Hammad bin Muslim Abu Abdillah Ad-Dabbas Ar-Rahbiy w. 525 H.. Beliau adalah seorang arif, wara’, dan penuh dengan hikmah. Beliau termasuk wali Allah swt yang mempunyai banyak karamah. 10. Mubarak bin Ali Abu Sa’ad Al Mukharramiy w. 513 H.. Seorang Imam Qadhi yang ahli fikih. Sayyid Abdul Qadir mendapatkan selendang jubah kewalian dari beliau. Murid-murid Beliau Banyak ulama terkenal yang belajar dari beliau. Mereka belajar ilmu-ilmu syari’ah dan mendengarkan hadits-hadits. Di antara mereka adalah 1. Abdul Ghani bin Abdul Wahid Ali Taqiyyuddin Al-Muqaddasiy w. 600 H.. Beliau adalah seorang penghafal hadits yang besar dan seorang imam yang terkenal. Karya beliau cukup banyak. 2. Abdul Karim bin Muhammad bin Manshur Abu Sa’ad As-Sama’aniy, w. 562 H.. beliau adalah seorang Imam ahli sejarah dan ahli hadits yang besar. 3. Abdullah bin Ahmad bin Qudamah Muwaffiquddin Al-Muqaddasiy w. 620 H.. Beliau adalah seorang imam yang alim rabbaniy ilmu ketuhanan dan seorang imam madzhab Hanbali pada masanya. Beliau berkata, “Saya dan Al-Hafidh Abdul Ghaniy memakai selendang jubah kewalian langsung dari tangan syaikhul Islam Abdul Qadir. Kami menyibukkan diri dengan belajar fikih. Kami mendengarkan pelajaran dari beliau, mengambil manfaat dari persahabatan dengan beliau, dan kami tidak mendapati dari masa hidup beliau kecuali hanya 50 malam.” 4. Usman bin Marzuq bin Humaid Abu Amr Al-Qurasyiy w. 564 H.. Beliau adalah seorang Imam dan ahli fikih, menjadi panutan, serta seorang yang zuhud. Beliau menetap di Mesir. 5. Muhammad bin Ibrahim bin Tsabit bin Al-Kaizaniy w. 562 H.. Beliau adalah seorang sastrawan, penyair dan seorang yang zuhud. 6. Abdul Mughits bin Zuhair bin Alwi Al-Harbiy w. 583 H.. Beliau termasuk ahli hadits dan ahli fikih madzhab Hanbali. 7. Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Abu Amr Ibn Qudamah Al-Muqaddasiy w. 607 H.. Beliau adalah seorang imam yang zuhud dan ahli fikih. Beliau juga saudara laki-laki Muwaffiquddin bin Qudamah. 8. Abdul Malik bin Isa bin Darbas Al-Maraniy Asy-Syafi’i. Beliau adalah seorang hakim agung qadhil-qudhat. Wafat pada tahun 605 H. Beberapa putra beliau juga belajar kepada beliau. Di antara mereka adalah 1. Musa bin Abdul Qadir bin Musa Abu Nashr Al-Jailaniy w. 618 H.. Beliau adalah seorang yang sangat alim, ahli hadits, dan fikih. 2. Abdurrazaq bin Abdul Qadir bin Musa Abu bakar Al-Jailaniy w. 618 H.. Beliau adalah seorang yang sangat alim dan ahli fikih, ahli hadits yang tsiqah, seorang yang zuhud dan wara’. 3. Abdul Wahab bin Abdul Qadir bin Musa Saifuddin bin Abu Abdillah Al-Jailaniy w. 593 H.. Beliau adalah seorang ahli fikih, penyampai nasihat dan seorang yang zuhud. 4. Abdul Aziz bin Abdul Qadir Al-Jailaniy. Beliau belajar fikih dari ayahnya, mengajar hadits , dan menyampaikan nasihat. Banyak murid beliau yang menyelesaikan belajar dengan beliau. 5. Ulama yang juga belajar dari beliau adalah Abdullah bin Usman Al-Yunani w. 517 H.. Beliau adalah tokoh yang disegani di Syam, seorang yang arif dan mempunyai banyak karamah. WALOHWALLOHU BISSHOWAB SebelumMembaca Hendaknya kita bertawasul kepada Sang Baginda Muhammad SAW lalu bertawasul Kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani lalu dilanjutkan dengan Sholat Hajat. Jika anda menginginkan kehidupan yang bahagia lancar rezeki dan qobul hajat, maka lakukanlah dengan penuh keyakinan kepada allah swt dan penuh istiqomah. Salah satu shalawat kepada Nabi Muhammad saw yang sangat banyak faedah dan manfaatnya adalah shalawat Basyairul Khairat. Shalawat ini ditulis langsung oleh ulama yang memiliki gelar sulthanul auliya rajanya para wali, yaitu Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani di Indonesia populer dengan sebutan "al-Jailani", red. Di balik masyhurnya shalawat Basyairul Khairat tidak lepas dari nama besar Syekh Abdul Qadir al-Jilani, sosok ulama dengan kapasitas ilmu yang luas dan derajat spiritualitas yang tinggi. Ia mewariskan banyak amalan baca bacaan, yang faedahnya untuk meraih derajat yang tinggi di sisi Allah, menggampangkan rezeki, dan banyak lagi manfaat lainnya. Di antara peninggalan itu adalah shalawat Basyairul Khairat. Penulisan shalawat Basyairul Khairat tidak memiliki sejarah dan latar belakang khusus. Shalawat ini ilham petunjuk dari Allah yang diberikan kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani melalui perantara Nabi Muhammad saw, sebagaimana yang pernah ia sampaikan kepada murid-muridnya, خُذُوْا مِنِّي هٰذِهِ الصَّلَاةَ فَإِنِّي قَدْ أَخَذْتُهَا بِاِلْهَامٍ مِنَ اللهِ Artinya, “Kalian ambillah semua dari shalawat Basyairul Khairat ini. Karena sesungguhnya, aku telah mengambilnya dari Allah karena adanya ilham.” Syekh Abdul Qadir, as-Shalawatul Mansubah lisy Syekh Abdul Qadir, [al-Maghrabi tanpa tahun], halaman 6. Syekh Abdul Qadir yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rasulullah, tentu dengan sangat mudah untuk bisa berjumpa dengannya. Para ulama telah sepakat bahwa Rasulullah bisa mendatangi orang-orang pilihan, baik di waktu terbangun ataupun tidur, termasuk mendatangi Syekh Abdul Qadir. Shalawat ini memang tidak memiliki sejarah dan latar belakang secara khusus di balik penulisannya. Namun, apakah shalawat yang tidak memiliki sejarah lantas tidak memiliki faedah dan manfaat? Jawabannya tentu tidak. Sebab, Allah tidak akan memberikan suatu amalan maupun bacaan secara khusus jika tidak memiliki faedah dan manfaat di dalamnya. Lantas, apa saja manfaat shalawat Basyairul Khairat? Faedah Shalawat Basyairul Khairat Masih dikutip dari kitab yang sama. Ketika Syekh Abdul Qadir mendapatkan shalawat ini dari Allah melalui perantara Rasulullah, ia lantas hendak menanyakan manfaat dan faedah yang ada di dalamnya. Namun, sebelum pertanyaan yang ada dalam benaknya ia sampaikan, terlebih dahulu sudah dijawab oleh Nabi Muhammad. Sesuai namanya, shalawat ini mayoritas berisi berbagai kabar gembira tentang kebaikan-kebaikan yang dikutip dari ayat-ayat Al-Qur'an. Teks shalawat Basyairul Khairat termasuk cukup panjang. Teks lengkap Arab, terjemah, dan transliterasi dari shalawat ini bisa diakses di NU Online Super App Android dan iOS. Secara umum, keutamaan shalawat Basyairul Khairat sangat banyak. Namun secara khusus, faedah-faedah dan manfaat shalawat ini bisa disebutkan sebagai berikut Pertama, derajat yang luhur. Membaca shalawat Basyairul Khairat bisa mengangkat derajat orang yang membacanya pada puncak derajat di sisi Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah, إِنَّهَا تَرْفَعُ أَصْحَابَهَا إِلَى أَعْلَى الدَّرَجَاتِ Artinya, “Sungguh, shalawat Basyairul Khairat akan mengangkat derajat orang yang membacanya pada posisi derajat yang luhur.” Kedua, doa tidak akan sia-sia. Faedah kedua dari shalawat Basyairul Khairat adalah orang-orang yang memiliki hajat ataupun keinginan, kemudian dibacakan shalawat ini sebelum doa itu dipanjatkan kepada Allah, maka keinginannya tidak akan sia-sia, اِذَا قَصَدَ أَمْرًا لَا يَخِيْبُ ظَنُّهُ وَلَا تُرَدُّ لَهُ دَعْوَةٌ عِنْدَ اللهِ Artinya, “Jika menghendaki sesuatu, maka keinginannya tidak akan gagal, dan tidak doanya tidak ditolak akan diterima di sisi Allah.” Ketiga, diampuni dosanya dan dosa orang lain. Selain dua faedah di atas, shalawat Basyairul Khairat juga memiliki manfaat lain, yaitu dosa orang yang membaca dan orang-orang yang hadir pada tempat pembacaan itu akan diampuni oleh Allah swt, مَنْ قَرَأَهَا مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَلِمَنْ فِي الْمَجْلِسِ Artinya, “Barang siapa membacanya satu kali, akan diampuni dosanya dan dosa orang ada di majelis tersebut.” Keempat, didatangi empat malaikat ketika ajalnya datang. Faedah lainnya dari shalawat Basyairul Khairat adalah akan didatangi malaikat ketika ajalnya telah datang. Para malaikat akan menjaganya agar tidak tergoda dari gangguan setan, وَاِنْ حَضَرَ أَجَلُهُ عِنْدَ الْمَوْتِ حَضَرَ عِنْدَهُ أَرْبَعَةٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ Artinya, “Dan apabila telah datang ajalnya ketika mati, maka akan datang pula empat malaikat.” Empat malaikat tersebut akan terbagi dan berada di posisi masing-masing. Malaikat pertama akan mencegah setan untuk mengganggunya, malaikat kedua akan senantiasa menuntunnya untuk membaca dua kalimat syahadat, malaikat ketiga akan memberikan minuman dari telaga kautsar, sedangkan malaikat keempat akan membawa keranjang yang dipenuhi dengan buah-buahan dari surga. Di saat yang bersamaan, ia akan dipanggil dengan penuh gembira, أَبْشِرُوْا يَا عَبْدَ اللهِ أُنْظُرْ لَكَ مَنْزِلًا فِي الْجَنَّةِ فَيَنْظُرُ فَيَرَاهُ بِعَيْنَيْهِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجُ رُوْحُهُ Artinya, “Berbahagialah wahai Hamba Allah. Lihatlah! Bagimu suatu tempat dalam surga. Maka ia akan melihat dengan kedua matanya sebelum keluar ruhnya.” Selain keutamaan dan faedah yang telah disebutkan, masih banyak lagi faedah yang lain, di antaranya 1 dalam kuburnya akan merasa nyaman, tidak ada kegelisahan dan kesempitan; 2 ia akan dibukakan 40 pintu rahmat; 3 di atas kepalanya akan dipasang lampu dari cahaya sebagai penerang pada hari kebangkitan al-Ba’tsu; 4 dalam kubur akan ada malaikat di sebelah kanannya yang akan menghibur dan di sebelah kirinya ada malaikat yang menjaganya; 5 di atas kepalanya terdapat mahkota kemuliaan, mendapatkan kendaraan dari surga, dan tidak akan terlihat sedih dan penyesalan, dan tidak pula akan mendapat hisab kelak di hari kiamat. Kelak ketika melintas di jalan shiratal mustaqim, maka shirath itu pun berkata “Silakan melintas wahai orang yang sudah dimerdekakan oleh Allah, sesungguhnya aku telah diharamkan untukmu, dan silakan masuk ke dalam surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan.” Selain itu, semua yang ada dalam surga diberikan kepadanya, di setiap pintu terdapat qubbah dari emas, di setiap qubbah ada seratus istana dari cahaya, di setiap istana ada tempat tidur dari kafur, di setiap tempat tidur ada ada bidadari yang bermata indah, Allah menciptakan bidadari tersebut dari wewangian yang harum semerbak seolah olah bulan purnama, kemudian Allah menganugerahkan apa yang belum pernah dilihat mata kepalanya, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-Jilani ketika menjelaskan keutamaan shalawat ini, ia mengutip hadits Rasulullah yang artinya, “Pada malam Isra’ dan Mi’raj, Allah swt berfirman dengan bentuk pertanyaan kepadaku Langit itu milik siapa Muhammad?’ Nabi menjawab, Milik Engkau, wahai Tuhanku!’ Kemudian Allah berfirman Kamu milik siapa Muhammad?’ Kemudian Rasulullah terdiam karena malu, sehingga tidak mengatakan sesuatu apa pun. Pada saat yang bersamaan, Allah berfirman, Engkau itu milik orang yang bershalawat kepadamu, menambah kemuliaan dan keagungan derajatmu’.” Setelah Syekh Abdul Qadir menjelaskan hadits di atas, lantas ia mengatakan kepada para muridnya, bahwa shalawat ini Basyairul Khairat sangat sesuai dengan hadits di atas. Shalawat ini dapat membuka 70 pintu rahmat, dan akan muncul keajaibannya dari hikmah yang Allah berikan, dan lebih baik daripada memerdekakan budak, menyembelih unta, sedekah dinar, puasa tahun, dan pada shalawat ini banyak rahasia yang tersembunyi, dapat memudahkan rezeki, memperbaiki akhlak, meluluskan hajat, menghapus dosa-dosa serta menutupi aib, dan mengangkat derajat orang yang hina. Demikian sejarah dan faedah membaca shalawat Basyairul Khairat. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa semakin semangat untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, khususnya shalawat ini yang memiliki banyak faedah dan manfaat. Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur. SyekhAbu Abdillah Muhammad al-Hirowi meriwayatkan bahwa :"Saya berkhidmat menjadi mitra dan mendampingi Syekh Abdul Qodir selama empat puluh tahun lamanya. Selama itu saya (Syekh Abu Abdillah) menyaksikan beliau bila sholat Shubuh hanya dicukupkan dengan wudhu 'Isya, artinya beliau tidak bathal wudhu. Cara betawasul ada beragam namun pada intinya adalah melakukan amalan shaleh dalam rangka lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan shaleh ini bisa dengan membaca wirid, ayat Al-Quran tertentu seperti Al-Fatihah, membaca shalawat hingga doa-doa tertentu yang diajarkan alim ulama agar hajat hidup atau keinginan diri bisa terwujud.» PembahasanPengertian tawasul bisa kita jumpai langsung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, yakniMengerjakan amalan tertentu dalam rangka mendekatkan diri hamba pada Allah atau memanjatkan doa pada Allah SWT dengan menggunakan perantara orang-orang yang dipandang suci dan punya kedekatan lebih pada Allah singkat, tawasul ini dimaknai sebagai upaya disebut wasilah yang dilakukan seseorang dengan tujuan agar doanya dikabulkan Allah. Bertawasul memiliki landasan hukum tersendiri, yakniSurah Al-Maidah. Dalam ayat 35 difirmankan agar manusia mencari jalan yang bisa mendekatkan dirinya pada Allah Al-A’raf. Dalam ayat 180, Allah SWT berfirman agar manusia memohon pada-Nya dengan cara menyebutkan nama-nama indah lagi baik milik-Nya asmaul husna. Selain itu, manusia juga dihimbai agar meninggalkan orang yang menyalahi mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bertawasul adalah bagian dari ikhtiar manusia memaksimalkan doa dan harapannya.» Pelajari Lebih LanjutMateri tentang hukum berdoa lalu menyebut-nyebut nama para malaikat Allah tentang pengertian doa menurut bahasa tentang sebutan lain dari perilaku terpuji dalam islam • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •» Detail JawabanKelas SMAMapel SejarahBab -Kode -AyoBelajarSPJ2 CARATEMBUS TOGEL 2d3d4d DENGAN MUDAH. 2018-04-02. Download APK Read More. 14 Cerita Lucu Dewasa Yang Hot Banget. 2018-04-14. Download APK Read More. Status WA Sedih. Download APK Read More. status wa sindiran untuk pacar. 2018-04-14. Download APK Read More. Amalan Syekh Abdul Qodir Jaelani. 2018-04-08.

Inilah Sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani, Fadilahnya Setara – Syekh Abdul Qodir al-Jaelani dikenal sebagai salah satu ulama yang mencapai tingkatan tertinggi bahkan disebut sebagai pemimin para waliyullah. Namun tidak tidak banyak tahu bahwa terdapat satu riwayat sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani yang memiliki fadilah sangat luar dalam sebuah perjalanan beliau mendapatkan bacaan shalawat yang terukir pada batu di pintu sebuah gua. Sholawat ini keutamaannya sebanding dengan itu Syekh Abdul Qodir Jaelani bermimpi bertemu Rasulullah SAW dan beliau menanyakan perihal sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani tersebut kepada Rasulullah SAW menjawab “Sholawat itu bahkan sebanding dengan shalawat.”Inilah Bacaan Sholawatnyaاَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ بَحْرِ أَنْوَارِكَ وَمَعْدِنِ أَسْرَارِكَ وَلِسَانِ حُجَّتِكَ وَعُرُوْسِ مَمْلِكَتِكَ وَإِمَامِ حَضْرَتِكَ وَطَرَازِ مُلْكِكَ وَخَزَائِنِ رَحْمَتِكَ وَطَرِيْقِ شَرِيْعَتِكَ المُتَلَذِّذِ بِتَوْحِيْدِكَ إِنْسَانِ عَيْنِ الوُجُوْدِ وَالسَّبَبِ فِي كُلِّ مَوْجُوْدٍ عَيْنِ أَعْيَانِ خَلْقِكَ اَلْمُتَقَدِّمِ مِنْ نُوْرِ ضِيَائِكَ صَلَاةً تُحِلُّ بِهَا عُقْدَتِيْ ، وَتُفَرِّجُ بِهَا كُرْبَتِيْ وَتُنْقِذُنِيْ بِهَا وَحْلَتِي وَتُقِيْلُ بِهَا عَثَرَاتِيْ وَتُقْضِيْ بِهَا حَاجَتِيْ صَلاَةً تٌرْضِيْكَ وَتُرْضِيْهِ وَتُرْضِيْ بِهَا عَنَّا يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ وَجَرَيْ بِهِ قَلَمُكَ وَسَبَقَتْ بِهِ مَشِيْئَتُكَ وَخَصَّصَتْهُ إِرَادَتُكَ وَشَهِدَتْ بِهِ مَلَائِكَتُكَ وَعَدَدَ الأَمْطَارِ وَالْأَحْجَارِ وَالرِّمَالِ وَأَوْرَاقِ الأَشْجَارِ وَأَمْوَاجِ الْبِحَارِ وَمِيَاهِ الْعُيُوْنِ وَالْآبَارِ وَالْأَنْهَارِ وَجَمِيْعِ مَا خَلَقَ مَوْلَانَا مِنْ أَوَّلِ الزَّمَانِ إِلَى آخِرِهِ وَمَا مَضَى فِيْهِ مِنَ الَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ الْعَزِيْزِ الْغَفَّارِ“Ya Allah, sampaikanlah sholawat pada junjungan kami Muhammad SAW yang merupakan lautan cahayamu, simpanan rahasiamu, penyambung argumentasimu, yang terpinang dari kerajaanmu, imam di hadiratmu, pancaran daripada kerajaanmu, perbendaharaan rahmatmu, jalan bagi syariatmu, yang merasakan nikmatnya tauhidmu, manusia yang merupakan inti wujud, sebab bagi segala yang ada, inti segala inti dari makhlukmu yang telah lalu yang muncul dari pancaran cahayamu dengan shalawat yang menghapuskan masalahku, membukakan jalan bagi kesempitanku, menyelamatkanku dari keburukanku, yang menegakkanku dari ketergelinciran, yang memenuhi hajatku, shalawat yang engkau ‏ridhoi, beliau ridhoi dan dengannya kami diridhai.”“Wahai Rabb semesta alam. Sholawat sebanyak apa yang meliputi ilmu, yang terhitungkan dalam Kitabmu, yang tercatatkan oleh penamu dan yang telah lalu sebagaimana yang menjadi keinginanmu dan terkhususkan oleh kehendakmu, yang disaksikan malaikat malaikatmu. Shalawat sebanyak hujan, bebatuan, pasir, dedaunan, pepohonan, buih di lautan, air pada mata air, sumur-sumur, sungai sungai, dan sebanyak makhluk yang diciptakan oleh Tuan kami dari awal zaman hingga akhir zaman, dan sebanyak peristiwa yang berlalu di malam dan siang hari, segala puji bagi Allah, yang Maha Mulia, Maha Pengampun.”

Belikoleksi Syekh Abdul Qodir Jaelani online lengkap edisi & harga terbaru June 2022 di Tokopedia! ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Kurir Instan ∙ Bebas Ongkir ∙ Cicilan 0%. assalamu’alaikum… bagi para pembaca yang budiman,di sini saya akan menjelaskan keutamaan hizib syekh abdul qodir al-jaelani,awalnya ini adalah doa yang di pakai oleh syekh abdul qodir jaelani ketika beliau di goda oleh iblis laknatullah di saat beliau sedang berkhalwat,di kemudian hari doa itupun lebih di kenal dengan nama hizib syekh abdul qodir al-jaelani,adapun faedah dari hizib ini adalah di antaranya untuk keselamatan mutlak,cepat berhasil apa yang di cita-citakan,manjur ucapanya,untuk melindungi diri dari segala gangguan makhluk halus,serangan sihir,guna-guna,tenung,santet,untuk kewibawaan dan memancarkan karisma,juga tidak mempan dari senjata apapun,baik di tembak,di bacok,di pukul,di tusuk,dan lain sebagainya yang tentunya dengan izin allah swt,bagi anda yang hendak mengamalkan hizib ini saya akan mengijazahkan kepada anda,dengan catatan tidak untuk di salah gunakan,serta tidak untuk menyakiti orang lain,apabila anda hendak mengambil doa ini ucapkanlah [QOBILTU IJAZATAKA] agar saya dan anda serah terima hizib ini tawasul hadorotin nabiyyil mustofa sayyidina muhammadin sholallahu alaihi wasallam al-fatehah… ila arwahi kholifati rosidina sadatina abu bakrin wa umar wa utsman wa ali rodiallahu anhum al-fatehah… ila arwahi sulthonul aulaiyai sayyidina syekh abdul qodir jaelani rodiallahu anhu al-fatehah… wa khususon man ajazani ilal muntaha ya allah ya allah ya allah al-fatehah… hizib syekh abdul qodir al-jaelani bismillahirrohmanirrohiim robbi inni maqlubun fantasir wajbur qolbiyal munkatsir wajma’ syamliyal mundatsir innaka antar rohmanul muqtadir ikfini yaa kafi wa anal abdul muftaqir wa kafa billahi waliyyan wa kafa billahi natsiro inna syirka ladzulmun adzim wamallahu yuridu dzulman lil ibadi faquti’a dabirol qoumilladzina dzolamu walhamdu lillahi robbil alamin kaifiyah/tata cara mengamalkan puasa tiga hari yang di mulai dari hari selasa dan terakhir malam jumat pati geni tapi boleh makan minum dan merokok,tapi tidak boleh tidur sampai terbit matahari,selama puasa hizib ini di baca 7x ba’da sholat fardhu dan 70x ba’da sholat tahajud. semoga bermanfaat
KisahHidup Syekh Abdul Qodir Jaelani. 2.0 for Android | 0 Reviews | 0 Posts. MS165 تحميل APK (4.1 MB) Versions. باستخدام APKPure App لترقية
Ijazah an Syeikhina wa Mursyidina wa Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi bi Ali bin Hasyim bin Yahya, Pekalongan Mursyid ThoriQoh Syadziliyah Wa Syeikhina wa Mursyidina Pangeran Muhammad Umar Toyyib Al-Palembani, Darussalam Mursyid ThoriQoh Alawiyyah Pangeran Sukemilung Assalamu’alaikum wr,wb santri wong alus…..bab berikut ini adalah Kaifiatul untuk bertawasul di Maqom Waliyullah. Sebagian dari adab berziarah ke maqam waliyullah adalah 1. Perbaguslah niat 2. Perbaiki akhlak 3. Bersih lahir dan batin. 4. Mengingat dan meneladani perjuangan para Dai Ilallah 5. Menyadari bahwa hidup didunia adalah sementara Insya Allah jika telah memenuhi sebagian syarat tersebut, kemungkinan Qobul akan cepat. Tujuan ziarah kepada para Wali adalah meneladani perjuangan mereka dalam menegakkan kalimat Tauhid. Bertawasul kepada mereka, menurut ijma’ para Ulama hukumnya DIBOLEHKAN. Tawasul atau wasilah artinya Mengerjakan sesuatu amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah telah berfirman “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” Al-Maidah 35 Ayat ini dikuatkan oleh firman Allah SWT “Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka” Al-Isra 57 Perbuatan Tawasul sendiri telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam kitab Ausath dan Al-Kabir juga Ibnu Hibban dan Hakim , serta para sahabat beliau, diantaranya Sayyidina Umar bin Khotob Ad-Durratus Saniyyah fir-raddi alal Wahabiyah Syekh Ahmad Zaini Dahlan , Sahabat Bilal bin Harits. Hakekat Tawasul kepada Nabi, Wali dan Ulama Tawasul adalah sebagai sebab yang dapat menyebabkan doa dikabulkan oleh Allah. Tawasul diperbolehkan dilakukan dengan seseorang yang masih hidup atau pun yang sudah wafat. Yang dalam hal ini jelas kesholehannya. Perbuatan tawasul ini ada tuntunan langsung dari Qur’an maupun Al-Hadits serta bimbingan dari Alim Ulama. Berbagai macam cara tawasul telah diajarkan para Alim Ulama kepada kita. Dan menjadi warisan turun-temurun diantara murid-murid mereka. Maka diantaranya adalah yang Al-Faqir tuliskan dibawah ini. Maka jika engkau berkeinginan agar hajatmu tercapai, dengan kondisimu yang hina di mata Allah SWT-maka carilah asbab yang dapat mengantarkan keinginanmu dihadapan Allah SWT. Inilah Ritual Tawasul yang dimaksud. Sebaiknya sebelum memulai bertawasul sebaiknya membaca Qoshidahnya Al-Habib Abdullah bin Husein bin Thohir Ba Alawy saat berada didepan Maqom Sang Wali Dan setelah itu dalam posisi masih berdiri, bacalah salam untuk wali yang kita Ziarohi. Assalamu’alaika Yaa Waliyullah Assalamu’alaika Yaa Da’i ilaa Thoriiqillah Assalamu’alaika Yaa Man akromahulloh bil ilmi wal wilayah wa inda qobri ahli baitin nabiyyi Sholallahu alaihi wa sallama tuzaadu bihadzihil kalimaati. Assalamu’alaika Yaa Ahla baiyti Rasulillahi Sholallahu alaihi wa sallama. Assalamu’alaika Yaa Baniiz Zahroo-il Batul. Assalamu’alaika Yaa Baniil Musthofa Sholallahu alaihi wa aalihi wa sallama.. Assalamu’alaika wa alaa jaddika Rasulillahi Sholallahu alaihi wa sallama. Assalamu’alaika wa alaa jaaddatika Sayyidatina Fatimataz zahro sayyidati nisaa-il aalamiin warohmatullahi wa barokatuh. Kemudian duduk sambil membaca Attahiyyaatul mubaarokaatush-sholawaatuth-thoyyibaatu alaika ayyuhan-nabiyyu warohmatullahi wa barokatuhu. Assalamu’alainaa wa’alaa ibaadillahish-shoolihiin… Yaa Hayyu Yaa tanpa nafas Allahumma inni waaqifun bibaabika walaa-idzun bijanaabika wa muta’awwidzun bijalaalika wa mutawassilun bi auliyaa-ika wa mustasyfi’un bi waliyyika……………..bin…………..antaqdhiya jamii’a haajati….. sebut hajat kita Cat setelah kalimat bi Waliyyika sebut nama Wali yang kita Ziarohi Setelah itu membaca Asyhaduan laa ilaha ilallah wa asyhaduanna Muhammadar Astaghfirullahal adhiimal ladzii laa ilaha illa huwal Hayyul Qoyyumu wa atubu Sholawat Ruh Bismillahir rahmaanir rahiim. Allhohumma sholli alaa ruuhi sayyidina Muhammadin fiil arwaahi wa alaa jasadihi fil ajsaadi wa alaa Qobrihi fiil Qubuuri wa alaa alihi wa shohbihi wabarik wa sallim tasliiman bi qodri adhoomati dzaatika fii kulli waqtin Setelah itu bacalah surah yasiin wa tahlil seperti biasanya. Baru kemudian kita membaca fatehah khusus kepada waliyullah tersebut. Mulailah dengan pembacaan fatehah sebagai berikut…. 1. Alfatehah liridho illahi ta’alaa… syai-un lillahi ta’alaa…. 2. Alfatehah lisyafaa’atin Nabiyyi Sayyidina Muhammadin Sholallahu alaihi wa alihi wa sallam….Alfatehah 1x 3. Alfatehah libarokaati karoomati auliyaa-illahi ta’alaa….Alfatehah 1x 4. Alfatehah liridhol walidayni syai-un lillahi ta’alaa….. Alfatehah 1x 5. Alfatehah li akhi wa tau-amaani wa qoriibi syai-un lillahi ta’alaa….. Alfatehah 1x 6. Alfatehah ilaa ruuhi karoomati ……… Nama Wali yang dimaksud …….wawalidayhi wa masya-ikhihi. …..Alfatehah 1x 7. Assalamu’alaika Yaa Syekh………. Nama Wali yang dimaksud 7x… Hadir 8. Hatta Arokum bi’aiini wa ukallimukum bilisaanii. 7x 9. Kemudian baca Dzikir ini Yaa Kemudian bacalah Amalan Asadullahil Gholib. Pembacaan ini dimaksudkan untuk pencegahan dari kedatangan Ruhaniyyah atau sebangsa jin yang akan menyerupai Wali yang kita inginkan. Insya Allah setelah membaca ini maka ruhaniyyah / Jin / Khodam itu tidak akan bisa menyerupai sang Waliyullah. Ciri-ciri kedatangan Waliyullah biasanya diiringi dengan suasana yang terasa hening, badan dan pikiran kita terasa tenang, hati merasa tumbuh Jiwa Tauhid kepada Allah SWT, meleburnya nafsu dalam diri, timbul rasa berdosa akan kesalahan / maksiat yg kita perbuat. Alfatehah ala niyyatil hifzhi wassalamati min syarril kholqi ajma’in,waliridho illahi ta’alaa syai-un lillahi bissiril fatehah….. 1. Asyhaduan laa ilaha illallah wa asyhaduanna muhammadan rasulullah. 3x 2. Astaghfirullahal adziim. 3x 3. Allahumma sholli alaa sayyidina muhammadin nabiyil’ummi wa alaa alihi wa shohbihi wa 4. Fakasyafna anka ghithoo-aka fabashurkal yauma 5. Lahaula walaa quwwata illa billah. 6. Bismillahi… Allahu senafas tawasaltu bi sayyidil imam masyriq wal maghrib asadullahil gholib sayyidina ali bin abi tholib wa tilmidzihi dzul-iman laqobuhu kian santang, wal habib abdullah bin abdul qodir bil-faqih, wa syekh…….. isi dengan nama wali yang kita ziarohi 7. Allahumma iyyakana’budu wa iyyaka nasta’iin……. Niatkan disini hajatmu 8. Ihfazhna wa salimna min syarril kholqi ajma’iin. 9. Bihaqqi…. Laa ilaha illallah. 7x tahan nafas…. 10. sambung dengan ucapan Muhammadur rasulullah sholallahu alaihi wa sallam. 11. Ya ibadallah a’ 12. Ya Rijal Ghoib unshuruni 13. Ya Allah..66x / 1000x 14. Sholawat Nuur Allahumma sholli ala nuril anwar, wa sirril asror,wa tiryaqil aghyaar, Wa miftahii baabil yasaar, sayyidina muhammadinil mukhtar wa alihil ath-har,wa ashabihil akhyaar, adada ni’amillahi wa ifdholi…11 x Selanjutnya hidupkan dzikir nafasnya selama kurang lebih 10 menit / selama setengah jam / selama yang kita inginkan Caranya 1. Tarik nafas dari bawah pusat sampai ke ubun-ubun, baca HUU 2. Turun nafas dari ubun-ubun kebawah susu kanan 2 jari, baca ALLAH……sambil munajat kepada Allah dibatin . Fokus untuk kehadiran sang waliyullah. === Ritual Ziarah & Tawasul selesai. Tutup dengan Doa === Catatan Pada maqom-maqom tertentu kedudukan seseorang dimata Allah SWT kehadiran seorang Waliyullah bisa dilihat dan dirasakan dengan mata kepala kita. Hati dan semua panca indera lahir batin akan mengetahui kehadiran Sang Wali. Namun apabila Maqom yg kita punya jauh dibawah itu, maka kedatangan beliau biasanya hadir dalam mimpi secara urut. Artinya minimal selama 3 hari malam berurutan beliau akan mengabarkan kehadirannya. Saat itulah akan ada komunikasi antara kita dan beliau. Bentuk komunikasi tersebut tidak sama antara satu dengan yang lain. Alangkah baiknya jika pengalaman spiritual ini tidak dibuka kepada orang lain. Tapi kabarkan saja kepada Guru / Syekh kita sendiri. Silahkan dicoba semua saudaraku di KWA. Mohon maaf jika ada salah dalam translet bahasa. Semoga manfaat dalam menumbuhkan jiwa tauhid kita kepada Allah SWT. Jazakumullah bi ahsanal jaza ! Foodnote Al-FaQir tuliskan khusus untuk sahabat kami Akhina Muhammad69 Akhina Ki Kertapati RSA Akhina Wongwongan Akhina Semoga kalian selalu dalam Ridho Allah SWT. Sertakan saya dalam doa kalian. Amiin ! by, Ki Pangeran Sukamilung DOSEN ILMU HIKMAH DAN TENAGA DALAM This entry was posted on 28 Mei 2011 at 0052 and is filed under CARA BERTAWASUL KEPADA PARA AULIYA ILLAHI TAALA KHUSUSON FIL MAQBAROH. You can follow any responses to this entry through the RSS feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Sebagaiulama sufi, Syekh Abdul Wahab Rokan sangat disucikan oleh penduduk setempat. Beberapa kisah sakral tentang beliau sangat populer di kalangan masyarakat Langkat yang kemudian disebut sebahai karomah. Baca Juga: Biografi Abbas Bin Firnas (810-887 A.D), Seorang Muslim Pertama Penemu Teknologi Pesawat Terbang.
Jakarta, NU OnlinePengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim memberikan penjelasan perihal cara bertawasul yang diartikan sebagai berdoa kepada Allah SWT melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah.“Nabi Muhammad SAW memerintahkan ziarah kubur, ada perintah tawasul pula. Silalturahim itu bukan hanya di dunia, tetapi juga di alam kubur hingga di akhirat. Mereka yang tidak paham saja yang suka melarang,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Senin 30/4 lewat akun twitter pribadinya Doktor lulusan Universitas Malaya, Malaysia ini mengungkapkan cara bertawasul yang baik menurutnya. Setelah bertawasul, Kiai Luqman memberikan contoh-contoh doa yang perlu dipanjatkan kepada Allah. “Bijaahi Syekh sebut nama seorang wali, mohon ya Allah tunaikan hajat kami, Engkau tinggikan derajat kami, Engkau sembuhkan penyakit kami, Engkau beri solsusi dari kesusahan kami, Engkau singkirkan pencela kami, Engkau usir musuh-musuh kami, Engkau limpahi Islam Iman Nikmat negeri kami, dan seterusnya,” jelas penulis buku Cahaya di Majelis Kopi Luqman menjelaskan, tawasul di atas hanya salah satu contoh. Ia mengungkapkan banyak contoh tawasul yang diajarkan ulama dan Nabi Muhammad SAW.“Banyak contoh tawasul yang diajarkan para ulama. Nabi SAW juga bertawasul pada para anbiya wal mursaliin. Anda bisa bertanya pada ulama dan para kiai daerah anda,” tutur Direktur Sufi Center Jakarta ini. Fathoni
.
  • 1zi69rr2at.pages.dev/152
  • 1zi69rr2at.pages.dev/296
  • 1zi69rr2at.pages.dev/257
  • 1zi69rr2at.pages.dev/758
  • 1zi69rr2at.pages.dev/737
  • 1zi69rr2at.pages.dev/387
  • 1zi69rr2at.pages.dev/246
  • 1zi69rr2at.pages.dev/52
  • 1zi69rr2at.pages.dev/188
  • 1zi69rr2at.pages.dev/70
  • 1zi69rr2at.pages.dev/903
  • 1zi69rr2at.pages.dev/267
  • 1zi69rr2at.pages.dev/783
  • 1zi69rr2at.pages.dev/100
  • 1zi69rr2at.pages.dev/795
  • cara bertawasul kepada syekh abdul qodir jaelani