Kisah “Penciptaan Malaikat Jibril” Subhanallah…… Dikisahkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya “Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang rupawan, seraya berkata “Ya ALLAH ya Tuhanku, adakah ENGKAU menciptakan makhluk yang lebih tampan dari pada diriku ?” ALLAH menjawab ” Tidak “ Mendengar jawaban ALLAH seperti itu perasaan Jibril berbunga-bunga dan sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam ia mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rakaatnya dilakukan selama dua puluh ribu tahun. Setelah selesai mengerjakan ALLAH SWT berfirman padanya ” Hai Jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah penyembahan kepadaKU denagn penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai Jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang AKU Sayangi, dia bernama Muhammad. Dia memiliki umat yang lemah yang banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunyapun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka dem ikemuliaan dan keagunganKU, sungguh shalat mereka itu lebih AKU sukai dari pada shalatmu ! Mengapa ? Karena shalat mereka berdasarkan perintahKU, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintahKU ! “ Jibril “Ya TUHANku lalu apakah balasan yang bakal ENGKAU berikan atas ibadah mereka ?” ALLAH “Balasan yang bakal AKU berikan adalah surga Ma’wa.” Begitu mendengar kata-kata surga Ma’wa, Jibril memohon izin kepada ALLAH agar diperkenankan melihatnya maka ALLAHpun mengabulkan permohonan Jibril ini, sehingga dia segera berangkat menuju surga tersebut, dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menempuh jarak yang amat jauh tak terperikan. Setiap kali dia membuka sepasang sayapnya maka dia menempuhl jarak sejauh tiga ratus ribu tahun perjalanan. Begitu juga setiap menutupkan sayap padahal ia terbang selama tiga ratus tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus buah. Namun sejauh itu ia belum berhasil mencapai tujuan setelah merasa begitu letih diapun beristirahat disebuah pohon raksasa dia bersujud kepada ALLAH SWT seraya mengadu ” Ya ALLAH, apakah perjalananku telah sampai separuhnya,ataukah baru dua pertiga atau bahkan separuhnya ? ” ALLAH SWT berfirman kepadanya ” Hai jibril walaupun kau mampu terbang tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan AKU tambah lagi enam ratus sayap, niscaya tidak kau bisa mencapai seper seratusnya 1%. Itulah keistimewaan yang akan KUberikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat !”. Tentang abdurrahmanalhayat اَلْحَمْدُلِلّهِ Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.KISAHALI BIN ABI THALIB DAN PENYAMARAN MALAIKAT JIBRIL PART 3 FULL VIDEO : Telah bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bahwa;“Sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibril dengan bentuk yang sangat elok. Jibril mempunyai 124,000 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau seperti sayap burung merak, sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibril menebarkan hanya satu daripada beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”.Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka malaikat Jibril pun berkata kepada Allah;“Wahai Rabbku, apakah Engkau menciptakan makhluk lain yang lebih baik daripada aku ?”Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan malaikat Jibril; “Tidak”.Mendengar jawaban Allah, maka malaikat Jibril pun berdiri dan melakukan shalat dua rakaat untuk bersyukur kepada setiap rakaat shalat yang dikerjakan oleh malaikat Jibril, dia menghabiskan masa selama 20,000 tahun malaikat Jibril selesai melaksanakan shalatnya, kemudian Allah pun berfirman kepadanya;“Wahai Jibril, kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembahKu seperti ibadah yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa. Seandainya mereka mengerjakan shalat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan pikiran yang melayang-layangdan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu, sesungguhnya shalat mereka itu lebih Aku sukai daripada shalatmu. Hal tersebut kerana mereka telah mengerjakan shalat itu atas perintahKu sedangkan shalat kamu bukan atas perintahKu”.Setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Allah;“Ya Rabbku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu ?”Maka Allah berfirman yang artinya;“Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal mereka”.Malaikat Jibril kemudian meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut. Setelah Allah memberikan izin kepadanya, maka malaikat Jibril pun mengembangkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’ hayunan sayap malaikat Jibrail adalah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 terbanglah malaikat Jibril selama beberapa lama perjalanan, malaikat Jibril akhirnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah lalu berkata;“Ya Rabbku, apakah aku telah menempuh setengah atau sepertiga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa ?”Maka Allah pun berfirman;“Wahai Jibril, meskipun kamu mampu terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, niscaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan shalat dua rakaat yang mereka kerjakan”.Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam;“Sebelah kanan sayap Jibril terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri daripada beberapa macam ular yang cukup berbisa, kalajengking dan neraka yang bertingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri daripada malaikat yang garang dan ganas yakni malaikat Zabaniyah“.Kata Rasulullah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam lagi;“Apabila telah sampai ajal seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang kecil pada badan manusia kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu datang lagi sekumpulan malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu saat nazak seseorang”.“Kalau orang yang nazak itu orang beriman, maka malaikat Jibril akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu dapat melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk menunjukkan tempatnya di neraka sehingga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”,Sabda Rasulullah SAW . PENCIPTAANMALAIKAT JIBRIL , Dikisahkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya : "Tatkala ALLAH SWT menciptakan malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan ia dilengkapi dengan 600 sayap, masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur dengan penjuru paling barat. Kisah Penciptaan Jibril AS KISAH PENCIPTAAN MALAIKAT JIBRIL Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa “Sesungguhnya Allah telah menciptakan Malaikat Jibril dengan bentuk yang sangat indah. Jibril as mempunyai 124,000 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau seperti sayap burung merak. Sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibril menebarkan hanya satu dari beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”. Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka Malaikat Jibril pun berkata kepada Allah “Wahai Tuhanku, apakah Engkau menciptakan makhluk lain yang lebih baik daripada aku?”. Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan Malaikat Jibril “Tidak”. Mendengar jawapan Allah, maka Malaikat Jibril pun berdiri dan melakukan shalat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah. Pada setiap rakaat shalat yang dikerjakan oleh Malaikat Jibril, dia menghabiskan masa selama 20,000 tahun lamanya. Setelah Malaikat Jibril selesai melaksanakan shalatnya, kemudian Allah berfirman kepadanya “Wahai Jibril, kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembah-Ku seperti ibadah yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa. Seandainya mereka mengerjakan shalat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan fikiran yang melayang-layang dan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaan-Ku dan ketinggian-Ku, sesungguhnya shalat mereka itu lebih Aku sukai daripada shalatmu. Hal itu kerana mereka telah mengerjakan shalat itu atas perintah-Ku sedangkan shalat kamu bukan atas perintah-Ku”. Setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Allah “Ya Tuhanku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu?”. Maka Allah berfirman yang artinya “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal mereka”. Malaikat Jibril kemudian meminta izin daripada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut. Setelah Allah memberikan izin kepadanya, Malaikat Jibril pun mengembangkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’waa. Satu ayunan sayap Malaikat Jibrail adalah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 tahun. Terbanglah Malaikat Jibril selama beberapa lama perjalanan, Malaikat Jibril akhirnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah lalu berkata “Ya Tuhanku, apakah aku telah menempuh setengah atau seperti ga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa?”. Maka Allah pun berfirman “Wahai Jibril, meskipun kamu mampu terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah Ku berikan kepada umat Muhammad terhadap ganjaran shalat dua rakaat yang mereka kerjakan”. Sabda Rasulullah SAW “Sebelah kanan sayap Jibril terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri dari beberapa macam ular yang cukup berbisa, kala jengking dan neraka yang bartingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri dari Malaikat yang garang dan ganas yakni Malaikat Zabaniyah”. Kata Rasulullah Rasulullah SAW lagi “Apabila telah sampai ajal seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan Malaikat ke dalam lubang kecil pada badan manusia kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu datang lagi sekumpulan Malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu saat nazak seseorang”. “Kalau orang yang nazak itu orang beriman, maka Malaikat Jibril akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu dapat melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di sekelilingnya. Jika orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk menunjukkan tempatnya di neraka sehingga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”.
Iapernah bersujud kepada Allah selama 1000 tahun lamanya dan ia sangat giat dalam beribadah. Baca Juga: Keajaiban Al Quran Tentang Relativitas Waktu. Bahkan Iblis pernah menjadi Sayyidul Malaikat (Penghulu atau Pemimpin Malaikat), dan Khozinul Jannah (Bendahara Surga). Namun, lama-kelamaan Iblis menjadi sombong dan angkuh.Asahansatu — Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud bahwa ia berkata, “Rasulullah shallalahu alaihi wassalam pernah melihat Jibril dalam bentuknya yang sesungguhnya. Ia mempunyai 600 sayap; masing-masing sayap menutup cakrawala. Dan setiap sayapnya keluar berwarna-warni mutiara dan yaqut batu mulia. “Ibnu Katsir mengatakan bahwa isnad hadits ini jayid bagus. Dalam Sunan Tirmidzi disebutkan hadits dengan isnad shahih bahwa Rasulullah shallalahu alaihi wassalam berkata mengenai Jibril, “aku melihatnya turun dari langit dan besarnya penciptaan Jibril menutupi ruang antara langit dan bumi” Ketika menerangkan tentang Jibril ini, Allah berfirman “Sesungguhnya Al-Quran itu adalah firman Allah yang dibawa utusan yang mulia, yang mempunyai kekuatan di sisi yang mempunyai Arsy yang tinggi derajat, dipatuhi lagi dipercaya At-Takwir 19-21 Yang dimaksud dengan “utusan mulia” disini adalah Jibril, sedangkan “Pemilik Singasana” adalah Rabul’izzah Allah. Telah bersabda Rasulullah bahwa, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibrail dengan bentuk yang sangat elok. Jibril mempunyai 600 sayap dan di antara sayap-sayap itu terdapat dua sayap yang berwarna hijau seperti sayap burung merak, sayap itu antara timur dan barat. Jika Jibrail menebarkan hanya satu daripada beberapa sayap yang dimilikinya, maka ia sudah cukup untuk menutup dunia ini”. Setelah memandang dirinya yang tampak begitu indah dan sempurna, maka malaikat Jibrail pun berkata kepada Allah, “Wahai Rabbku, apakah Engkau menciptakan makhluk lain yang lebih baik daripada aku?” Kemudian Allah pun menjawab pertanyaan malaikat Jibrail, “Tidak”. Mendengar jawapan Allah, maka malaikat Jibrail pun berdiri dan melakukan solat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah. Pada setiap rakaat shalat yang dikerjakan oleh malaikat Jibrail, dia menghabiskan masa selama 20,000 tahun lamanya. Setelah malaikat Jibril selesai melaksanakan solatnya, kemudian Allah pun berfirman kepadanya, “Wahai Jibril, kamu telah menyembah Aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh dan tidak ada seorang pun yang menyembahKu seperti ibadah yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia, yang paling Aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa. Seandainya mereka mengerjakan solat dua rakaat walau hanya sebentar dan dalam keadaan lupa serta serba kurang, dengan pikiran yang melayang-layang dan dosa mereka pun besar, maka demi kemuliaanKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu lebih Aku sukai daripada solatmu. Hal tersebut kerana mereka telah mengerjakan solat itu atas perintahKu sedangkan solat kamu bukan atas perintahKu”. Setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Allah, “Ya Rabbku, apakah yang Engkau berikan kepada mereka sebagai ganjaran atas ibadah mereka kepadaMu?” Maka Allah berfirman yang ertinya, “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal mereka”. Malaikat Jibril kemudian meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa tersebut. Setelah Allah memberikan izin kepadanya, maka malaikat Jibrail pun mengembangkan sayapnya dan terbang menuju syurga Ma’waa. Satu hayunan sayap malaikat Jibrail adalah sama dengan jarak perjalanan selama 3000 tahun. Maka terbanglah malaikat Jibrail selama beberapa lama perjalanan, malaikat Jibril akhirnya kepenatan dan turun untuk singgah dan berteduh di bawah sebuah pohon. Di sana ia bersujud kepada Allah lalu berkata, “Ya Rabbku, apakah aku telah menempuh setengah atau sepertiga atau seperempat dari perjalanan menuju ke syurga Ma’waa?” Maka Allah pun berfirman, “Wahai Jibrail, meskipun kamu mampu terbang selama 3000 tahun dan meskipun Aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa puluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan”. Sabda Rasulullah, “Sebelah kanan sayap Jibril terdapat gambar syurga berserta dengan segala isinya termasuk bidadari-bidadari, istana, pelayan dan sebagainya manakala sayapnya yang sebelah kiri terdapat gambar neraka dan segala isinya yang terdiri daripada beberapa macam ular yang cukup bisa, kala jengking dan neraka yang bertingkat-tingkat serta penjaganya yang terdiri daripada malaikat yang garang dan ganas yakni malaikat Zabaniyah“. Kata Rasulullah lagi, “Apabila telah sampai ajal seseorang itu, maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang kecil pada badan manusia kemudian mereka akan menarik rohnya dari kedua telapak kaki hingga lutut dan mereka pun keluar. Setelah itu datang lagi sekumpulan malaikat masuk menarik roh dari lutut ke perut. Begitulah seterusnya dari perut ke dada dan dada ke kerongkongnya. Itu saat nazak seseorang”. “Kalau orang yang nazak itu orang beriman, maka malaikat Jibril akan menebarkan sayapnya yang sebelah kanan sehingga orang itu dapat melihat kedudukannya di syurga sehingga terlupa orang-orang di sekelilingnya. Jika orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril akan menebarkan sayap sebelah kiri untuk menunjukkan tempatnya di neraka sehinga ia menjadi sangat takut serta lupa kepada keluarganya”, kata Rasulullah. Kita sebagai umat Islam mesti mengakui kebenaran ini dan ia adalah sama seperti kita beriman kepada perkara ghaib. Tidaklah mustahil bagi Allah untuk menciptakan segala sesuatu kerana Dia maha pencipta. Cukuplah sekadar kita melihat langit yang tidak bertiang, bukankah ia perkara mustahil bagi manusia untuk membuatnya.? Sumber
Kisahpenciptaan Malaikat Jibril dalam sebuah hadist riwayat muslim disebutkan dari sebuah cahaya. Bahkan, bentuk fisiknya menutupi antara langit dan bumi. 4. Kekuatan Jibril Malaikat Jibril memiliki kekuatan serta kedudukan di sisi Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Quran Surat At-Taqwir ayat 19-21 yang berbunyi:
Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan. Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat. Allah ﷻ menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian tanah.” HR. Muslim no. 2996 Dan jumlah mereka sangatlah banyak. Rasulullah ﷺ bersabda, مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ “Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah.” HR. Ahmad No. 21516. Di antara hal yang disaksikan Rasululullah ﷺ saat isra mi’raj adalah فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ “Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Aku pun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya. HR. Bukhari 3207 dan Muslim 164. Artinya jumlah malaikat itu sangatlah banyak. Lebih banyak dari jumlah manusia. Dan sejumlah besar malaikat itu dipimpin oleh Malaikat Jibril alaihissalam. Keistimewaan Para Malaikat Sebelum bertutur tentang Jibril, sejenak kita simak beberapa malaikat yang dipimpin oleh Jibril. Kita rangsang nalar kita dengan mengenal keagungan penciptaan mereka sebelum kita berbicara tentang yang paling istimewa di antara mereka. Karena terkadang nalar kita yang lemah ini tidak bisa langsung meloncat membayangkan dan mentadabburi sesuatu yang paling istimewa sebelum dikenalkan dengan hal-hal yang istimewa di bawahnya. Alquran dan sunnah menyebutkan beberapa malaikat yang hendaknya dikenal oleh kaum muslimin. Jibril, Mikail, Israfil, Malaikat Maut, Munkar dan Nakir, Raqib dan Atid, Ridwan dan Malik. Merekalah malaikat-malaikat yang tidak lalai dari apa yang Allah perintahkan, tidak pula mereka memaksiati Tuhannya. Para malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya yang Allah ciptakan dengan sayap-sayap. Allah ﷻ berfirman, الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Fathir 1. Di antara malaikat yang dipimpin oleh Jibril adalah malaikat pemikul arasy. Pemikul ciptaan Allah ﷻ yang terbesar. Rasulullah ﷺ bersabda أُذِنَ لِىْ أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلاَئِكَةِ اللهِ مِنْ حمَلَةِ الْعَرْشِ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إلَى عَاتِقِهِ مَسِيْرَةُ سَبْعِمِائَةِ سَنَةٍ. “Aku diidzinkan untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul arasy, yaitu antara daging telinga tempat anting. pen dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” HR. Abu Dawud no 4727. Salah satu dari pemikul arasy itu adalah Israfil sang peniup Sangkakala. Tahukah Anda besarnya Sangkakala itu? Diameternya adalah antara langit dan bumi. Sedangkan jarak langit dan bumi adalah 500 tahun perjalan dengan kuda yang tercepat. Dari al-Abbas bin Abdul Muthallib, Rasulullah ﷺ bersabda, هَلْ تَدْرُوْنَ كَمْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ؟ قُلْنَا اَللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ بَيْنَهُمَا مَسِيْرَةٍ خَمْسَمِائَة سَنَة… “Apakah kalian tahu berapa jarak antara langit dan bumi?” Kami para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lah yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Jarak langit dan bumi adalah perjalanan 500 tahun…” HR. Abu Dawud dan selainnya. Allahu Akbar! Bayangkan! Betapa agungnya penciptaan malaikat pemikul arasy. Itulah salah satu malaikat yang begitu besar dan Jibril adalah pemimpinnya. Malaikat lainnya adalah Malaikat Malik, penjaga neraka. Pernahkah Anda mendengar hadits tentang sifat fisik penduduk neraka? Penduduk neraka adalah orang-orang yang Allah besarkan fisik mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَا بَيْنَ مَنْكِبِي الكَافِرِ فِي النَّارِ مَسِيْرَةٌ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ لِلرَّاكِبِ المُسْرِعُ “Jarak antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang ditempuh penunggang kuda yang larinya cepat.” HR. Bukhari 6551 dan Muslim 2852. Allah besarkan jisim mereka agar adzab yang mereka derita lebih maksimal dan lebih terasa di setiap lekuk dan jengkal tubuhnya. Kalau penduduk neraka sebesar itu, lalu bagaimana dengan Malaikat Malik, penjaga neraka. Malaikat yang ditakuti oleh para kriminal dan pendosa penghuni Jahannam itu. Suatu ketika, kelak penduduk neraka meminta kepada Malik agar menyampaikan kepada Allah supaya mereka dimatikan saja. Karena tidak tahan dengan pedihnya derita adzab. وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ “Mereka berseru “Hai Malik biarlah Rabbmu membunuh kami saja”. Dia menjawab “Kamu akan tetap tinggal hidup di neraka ini selama-lamanya”. QS. Az-Zukhruf 77. Lalu bagaimana pula hebatnya Malaikat Maut yang bertugas mencabut nyawa? Malaikat yang tunggal ini mampu mencabut nyawa manusia di segala penjuru dunia, di ujung timur dan barat, dalam waktu serentak. Dalam detik yang sama. Dan dia sama sekali tidak pernah lalai dalam melakukannya. Ia tidak pernah terlambat mengeksekusi manusia. Tidak juga terlalu cepat. Semua ia lakukan dengan presisi dan akurasi waktu yang luar biasa tepatnya. Ya ilahi.. ya Rabbi.. rasa-rasanya imajinasi kami terlalu uzur untuk membayangkan agungnya penciptaan para malaikat-Mu. Pemuja akal dan logika pun begitu lemah berhadapan dengan nash-nash ini. Sehingga menolaknya mereka jadikan solusi untuk menutupi kelemahan itu. Sifat Fisik Jibril Berbicara tentang Jibril tentu akan semakin membuktikan ketidak-berdayaan logika manusia. Allah ﷻ mengabarkan bahwa para malaikat ada yang memiliki dua sayap, tiga, empat, atau lebih. Sedangkan akal manusia hanya mampu menggambarkan mereka dengan dua sayap saja, di kiri dan di kanan. Bagaimana kalau tiga sayap? Bagaimana kalau empat? Apatah lagi 600 sayap seperti Jibril. Rasulullah ﷺ bersabda, Dari Ibnu Mas’ud radhialahu anhu, رَأَى مُحَمَّدٌ ﷺ جِبْرِيْلَ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ قَدْ سَدَّ الأُفُق “Muhammad ﷺ melihat Jibril dalam wujud aslinya pen.. Ia memiliki 600 sayap yang menutupi langit.” HR. An-Nasa-i. Ibunda Aisyah radhiallahu anha pernah bertanya kepada kekasihnya, Rasulullah ﷺ tentang dua ayat di dalam Alquran. Yakni ayat dalam surat وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ “Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.” QS. At-Takwir 23. Dan surat وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.” QS. An-Najm 13-15. Rasulullah ﷺ menjawab, “Itulah Jibril yang tidak pernah kulihat ia dalam wujud aslinya. Kecuali pada dua kesempatan itu saja. Aku melihatnya turun dari langit, dimana tubuhnya yang besar memenuhi ruang antara langit dan bumi.” HR. Muslim, No. 177. “Rasulullah ﷺ melihat Jibril dengan bentuk aslinya. Dia memiliki enam ratus sayap. Setiap satu sayapnya dapat menutupi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan mutiara dan yaqut dengan beragam warna.” HR. Ahmad No. 460. Penghulu Malaikat dan Penyampai Wahyu Maha suci Allah yang telah menjadikan pertemuan antara malaikat terbaik dan manusia terbaik sebagai pembawa syariat-Nya. Adakah kepalsuan yang datang dari Dia yang Maha Benar, kemudian disampaikan kepada malaikatnya yang al-amin untuk diwahyukan kepada al-amin dari anak Adam? Allah Ta’ala mensifati Malaikat Jibril dengan firman-Nya, إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ﴿١٩﴾ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ﴿٢٠﴾مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ “Sesungguhnya Alquran itu benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan yang mulia Jibril, yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati disana di alam malaikat lagi dipercaya.” QS. at-Takwir 19-21. Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ﴿٥﴾ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ “Yang diajarkan kepadanya oleh Jibril yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan Jibril itu menampakkan diri dengan rupa yang asli.” QS. an-Najm 5-6. Itulah kemuliaan Alquran. Malaikat yang paling mulia adalah yang paling layak mengemban amanah wahyu-Nya dan manusia yang paling mulia adalah yang paling layak menerimanya. Di dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda “Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan berfirman bahwasannya Allah mencintai fulan maka cintailah fulan, dan Jibrilpun mencintainya. Kemudia Jibril pun mengumumkan kepada penghuni langit, bahwasannya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia, dan para penghuni langit pun mencintai fulan. Kemudian dikabulkanlah permohonannya di dunia.” HR. Bukhari. Ketika Jibril menyeru kepada para malaikat untuk mencintai seorang hamba, maka seluruh malaikat penghuni langit akan tunduk kepadanya. Karena dialah Jibril sang pemimpin Israfil yang perkasa dan pemimpin Malik Khazin neraka. Dialah Jibril pemimpin malaikat maut yang taat. Dia pula pemimpin Mikail, Ridwan, Raqib, Atid dan selainnya. Bersambung insya Allah… Sumber – al-Asyqar, Umar bin Sulaiman. 1995. Alam al-Malaikah al-Abrar. Dar an-Nafa-is. – Utsaimin, Muhammad bin Shalih. 1433 H. Syarhu Riyadhush Shalihin. Riyadh Madar al-Wathan li an-Nasyr. Oleh Nurfitri Hadi nfhadi07 Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
Disebutkanbahwa Rasulullah SAW pernah melihat malaikat Jibril dalam bentuk asli sebanyak dua kali. Riwayat yang menyebutkan pengalaman Nabi ini bisa dipercaya, antara lain yang diriwayatkan oleh istri beliau, Aisyah RA. Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW perihal firman Allah SWT di QS At-Takwir: 23 yang berbunyi: وَلَقَدْJibril 'alaihissalam adalah pemimpin para Malaikat yang diberi tugas oleh Alah Ta'ala menyampaikan wahyu kepada para Rasul termasuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam SAW. Ketika menjalankan tugasnya Jibril terkadang berubah wujud menjadi manusia sebagaimana kehendak Rasulullah SAW , Jibril adalah sosok guru yang mengajarkan ilmu kalam ilahi. Salah satu pengajaran Jibril yang populer adalah ketika Jibril hadir di tengah-tengah sahabat Nabi untuk mengajarkan akidah Islam .Risalah ini kemudian dikenal dengan "Hadis Jibril " yaitu sebuah hadis yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat. Hadis ini diriwayatkan dari sahabat Umar bin Al-Khatthab dan Abu Hurairah RA. Juga ditemukan di Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, dan juga Arbain dari Umar bin Khaththab RA, suatu ketika kami para sahabat duduk di dekat Rasululah SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi SAW dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi yang mulia, kemudian ia berkata "Ya, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam."Rasulullah SAW menjawab "Islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau mampu melakukannya".Lelaki itu berkata, "Engkau benar,". Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang ia bertanya lagi "Beritahukan kepadaku tentang Iman".Nabi menjawab "Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk." Ia berkata "Engkau benar."Laki-laki itu bertanya lagi "Beritahukan kepadaku tentang Ihsan".Rasulullah menjawab "Ihsan adalah hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia Allah melihatmu."Lelaki itu berkata lagi "Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?"Nabi menjawab "Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya."Dia pun bertanya lagi "Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!"Nabi menjawab "Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya. Jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju miskin serta pengembala kambing saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi."Kemudian lelaki itu segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku "Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?"Umar menjawab "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui". Rasulullah SAW bersabda, "Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian." HR MuslimDalam hal ini, Rasulullah SAW berkata bahwa iman memiliki lebih dari tujuh puluh tingkat mulai dari ucapan Tahlil sampai menyingkirkan batu dari jalanan. Demikianlah kisah Malaikat Jibril mengajarkan ilmu tauhid kepada sahabat. Semoga kita bisa A'lam Bish-ShowabrhsTugasMalaikat Jibril. Jalaluddin As-Suyuti dalam kitabnya Al-Haba'ik fi Akhbaril Mala'ik membahas persoalan empat malaikat yang mengelola urusan dunia. Sebagaimana menukil riwayat Ibnu Abi Hatim, Abus Syekh, dan Al-Baihaqi dari Ibnu Sabith. Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa ada empat malaikat diberi tugas untuk mengelola dunia. Malaikat yang diciptakan Allah dari cahaya hanya memiliki satu wujud dan satu bentuk yaitu sebagai makhluk ghoib yang tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Nabi Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Nabi Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra' dan Mi’raj. Adapun posisi malaikat terhadap Allah bukanlah siapa- siapa melainkan hanyalah sebagai makhluk ciptaan-Nya. Mereka bukanlah anak- anak Allah dan mereka juga bukanlah berjenis kelamin perempuan sebagimana yang dikatakan oleh orang- orang non Muslim dalam kitab mereka. Kalaulah kita lihat antara penciptaan malaikat dengan penciptaan manusia yang dari tanah liat, maka akan memiliki perbedaan yang sangat jauh, malaikat lebih mulia dibandingkan manusia, maka apakah yang membuat orang- orang Nasrani mengklaim bahwa malaikat adalah anak- anak perempuan Allah. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Qur’anul karim “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban”. QS. Az Zukhruf19. Selain mereka mendapat adzab dari Allah SWT di hari akhir kelak mereka juga dimintai oleh Allah pertanggung jawabannya atas apa yang telah mereka perbuat. Yaitu mereka mengatakan bahwa malaikat itu adalah orang- orang perempuan Allah, padahal tidak ada seorang pun yang dapat melihat atau mengetahaui bagaimana Allah menciptakan mereka. Dalam ayat lain , Allah SWT berfirman “atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?” QS. As Saaffat 150. Dalam kisah- kisah terdahulu, orang orang kafir sangatlah tidak suka dengan kehadiran seorang perempuan dalam kalangan mereka. Apabila itu terjadi maka mereka tidak segan- segannya untuk membunuhnya langsung dengan menguburnya hidup- hidup, seperti yang telah dilakukan oleh khalifah Umar bin Khottob yang tega mengubur anak perempuannya sendiri yang baru lahir. Lantas apakah yang membuat orang – orang kafir mengatakan bahwa malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah sedangkan mereka tidak suka atau senang dengan kehadiran anak perempuan di kalangan mereka? Firman Allah “Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri mereka tetapkan apa yang mereka sukai yaitu anak-anak laki-laki. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan kelahiran anak perempuan, hitamlah merah padamlah mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah hidup-hidup?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. QS. An Nahl 57- 59. Maha Suci Allah yang telah menjauhkan kita dari kalangan orang- orang kafir dahulu. Jadi, dapat kita pahami sekarang bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia yang dijadikan sebagi utusan untuk mengurus berbagi macam urusan, dan juga bahwa malaikat itu tidaklah seorang perempuan atau sebagai anak Allah. Mereka hanyalah utusan Allah untuk menyampaikan wahyu sekaligus penjaga bagi manusia yang dhoif ini. Mereka adalah makhluk yang sangat patuh dan taat kepada Allah. “Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud”.QS. Al A’raaf 205-206. Malaikat adalah utusan-utusan Allah untuk berbagai fungsi. Al Qur’an menyatakan “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua,tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu” 1 Banyak ulama berpendapat bahwa malaikat adalah makhluk halus yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat berbentuk dalam aneka bentuk, taat mematuhi perintah Allah, dan sedikitpun tidak pernah membangkang. Sedang Muhammad Sayyid Thanthawi mengatakan bahwa malikat adalah tentara Allah. Tuhan menganugrahkan kepada mereka akal dan pemahaman, menciptakan bagi mereka naluri untuk taat, serta memberi mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk yang indah dan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an; “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirirmu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” 6 Adapun malaikat tercipta dari cahaya,tidak ditemukan penjelasannya dari Al-Qur’an. Berbeda dengan jjin yang secara tegas dinyatakan oleh QS. Ar-Rahman ;15, bahwa ia diciptakan Allah dari bara api yang menyala. Informasi tentang asal kejadian malaikat ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibn Majah melalui istri nabi Aisyah ra yang menyatakan bahawa Rasul saw, bersabda “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang berkobar, dan Adam manusia sebagaimana telah dijelaskan pada kalian” JUMLAH MALAIKAT Malaikat Illahi sungguh banyak, tidak terhitung jumlahnya, kecuali oleh Allah sendiri. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim berbunyi; “Neraka Jahannam pada hari kiamat memiliki tujuh pulh ribu kendali, setiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat” Imam Bukhari meriwayatkan ketika Nabi saw bertanya kepada malaikat Jibril tentang Bait Al-Ma’mur malaikat Jibril menjelaskan bahwa “Ini adalah al-Ba’it al-Ma’mur setiap hari,tujuh puluh ribu malaikat shalat disana dan yang telah shalat tidak kembali sesudahnya.” Dalam ajaran agama terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari seluruh jumlah malaikat yang tidak kita ketahui, diantaranya yaitu 1. MALAIKAT JIBRIL sebagai penyampai wahyu, ia merupakan pimpinan para malaikat, ia juga yang menemani Nabi Muhammad Saw saat melakukan Isra’ Mi’raj 2. MALAIKAT MIKAIL yang bertugas sebagai menyampaikan rizki kepada manusia 3. MALAIKAT ISRAFIL bertugas meniup terompet saat hari kiamat 4. MALAIKAT IZRAIL bertugas mencabut nyawa 5. MALAIKAT RATIB bertugas mencatat amal baik manusia 6. MALAIKAT ATID bertugas mencatat amal buruk manusia 7. MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR bertugas menanyai di alam kubur 8. MALAIKAT MALIK berrtugas menjaga pintu neraka 9. MALAIKAT RIDWAN bertugas menjaga pintu surga. KEMAMPUAN MALAIKAT Informasi tentang adanya peringkat-peringkat malaikat ditemukan juga dalam as Sunnah. Antara lain adalah 1. Mampu berbentuk sebagai manusia. Dari Al-Qur’an ditemukan sekian ayat yang menjelaskan bahwa malaikat mengambil bentuk manusia. Maryam ibunda as, juga pernah dikunjungi Jibril dalam bentuk pria “Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna” QS. Maryam ;17 2. Tidak berjenis kelamin. Kaum musyrikin menduga, bahwa para malaikat berjenis kelamin wanita. Al-Qur’an menolak keyakinan tersebut antara lain dengan firman-Nya “Tanyakanlah kepada mereka orang-orang kafir Mekah; Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan menyaksikan nya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar ,mengatakan Allah beranak’ Dan sesungguhnya, mereka benar-benar orang yang berdusta. Apakah Tuhan memilih mengutamakan anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimanacaranya kamu menetapkan? Maka, apakah kamu tidak memikirkan? Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?” 3. Tidak makan dan minum. 4. Tidak jemu beribadah dan tidak juga letih. Sebagaimana dalam Al Qur’an di sebutkan “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya” 20 5. Tidak melakukan dosa. IMAN KEPADA MALAIKAT Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Nabi bersabda "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, dan adam ’Alaihissalam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian.” Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu taat dan patuh terhadap perintah-Nya, tak pernah membantah terhadap apa yang diperintahkan Allah kepada mereka, dan selalu mengerjakan perintah-Nya dengan sebaik mungkin karena mereka dan kita percaya bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Seperti yang dikisahkan dalam surah Al- Baqorah yang malaikat menanggapi akan penciptaan manusia di muka bumi ini, yang mana mereka beranggapan bahwa kehadiran manusia di bumi akan menimbulkan banyak masalah seperti kerusakan di bumi. Firman Allah “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.QS. Al Baqorah 30. Ayat ini menggambarkan bahwa malaikat adalah makhluk yang sangat taat kepada Allah. Seperti yang pernah di sebutkan bahwa malaikat selalu bertasbih dan selalu takut dan taat kepada Allah SWT. Malaikat diciptakan Allah sebagai utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mereka mempunyi sayap yang jumlahnya berbeda antara satu malaikat dengan melaikat yang lain. Firman Allah “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. QS. Al Faathir 1. Wallohua'lam Bisshowab Adapengecualian terhadap kisah Nabi Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Nabi Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu dan Isra' dan Mi'raj. Adapun posisi malaikat terhadap Allah bukanlah siapa- siapa melainkan hanyalah sebagai makhluk ciptaan-Nya. Jakarta - Rasulullah SAW pernah melihat wujud asli Jibril sebanyak dua kali. Malaikat pembawa wahyu tersebut dikatakan memiliki 600 sayap dan bisa menutupi perjumpaan Rasulullah SAW dengan Jibril disebutkan dalam Ash Shahihain, kitab shahih milik Imam Bukhari dan Bukhari mengeluarkan sebuah hadits dalam Kitab Awal Mula Penciptaan. Abu Ishaq Asy-Syaibany berkata, "Aku bertanya pada Zirr bin Hubaisy tentang firman Allah, 'Maka ia telah mendekat sehingga hampir sedekat dua ujung panah atau lebih dekat. Dan telah mewahyukan kepada hamba-Nya apa yang diwahyukan.'Ia berkata, Ibnu Abbas RA telah menerangkan kepada kami bahwa Nabi SAW telah melihat Jibril memiliki enam ratus sayap."Bukhari juga meriwayatkan hadits lain dalam Kitab Tafsir 53, Surah An Najm bab ke-1. Masruq berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah RA, 'Hai ibu, apakah Nabi Muhammad SAW telah melihat Tuhan?Aisyah RA menjawab, 'Sungguh bulu romaku berdiri karena pertanyaanmu itu, di manakah pemahamanmu dari tiga hal berikut ini 1 Siapa yang menerangkan kepadamu bahwa Nabi Muhammad SAW melihat Tuhan, maka ia dusta.' Lalu Aisyah membaca ayat 'Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia yang mencapai semua penglihatan, dan Dia Maha Halus kekuasaan-Nya yang Maha Mengetahui sedalam-dalamnya.'Juga membaca ayat, 'Tiada seorang yang berkata-kata dengan Allah melainkan dengan wahyu atau dari balik tabir hijab.'2 Dan siapa yang mengatakan bahwa ia mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, maka itu pun sungguh dusta, lalu dibacakan ayat 'Dan tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi atau dikerjakan esok hari.'3 Dan siapa yang berkata bahwa Nabi Muhammad menyembunyikan apa yang diwahyukan oleh Allah maka sungguh orang itu dusta. Siti Aisyah membaca, 'Hai utusan Allah sampaikanlah apa yang diturunkan oleh Tuhan kepadamu.' Tetapi Nabi Muhammad SAW telah melihat Jibril dalam bentuk yang sebenarnya dua kali."Dalam riwayat lain, Aisyah RA berkata, "Siapa yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad telah melihat Tuhannya, maka sungguh besar bahayanya, tetapi Nabi Muhammad SAW telah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya yang bisa menutupi ufuk." HR BukhariHadits dengan redaksi serupa turut dikeluarkan oleh Imam Muslim. Dari Ibnu Abbas RA, dia menjelaskan firman Allah, "Hati Muhammad tidak mendustakan apa yang telah ia lihat...dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain." QS An Najm 11-13. Ibnu Abbas RA berkata, "Muhammad SAW melihat Jibril dua kali dengan hatinya."Rasulullah SAW melihat Jibril di Sidratul Muntaha. Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam Kitab Hadil Arwah ila Biladil Afrah, Sidratul Muntaha terletak di atas langit. Tempat tersebut merupakan tempat terakhir turunnya sesuatu dari Allah Mujahid sebagaimana dikatakan Ibnu Abi Najih, langit yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah surga. Di sanalah orang mendapatkan sesuatu. Pendapat ini selaras dengan Abu Shalih yang meriwayatkannya dari Ibnu Abbas. Simak Video "Merugi Jadi Alasan Museum Rasulullah di Probolinggo Gulung Tikar" [GambasVideo 20detik] kri/lus Dalamsebuah riwayat sahabat Hamzah bin Abdul pernah meminta kepada Rasulullah untuk memperlihatkan malaikat Jibril dalam bentuk aslinya. " Wahai Rasulullah perlihatkan kepadaku Jibril dalam bentuk aslinya.". Rasulullah kemudian menjawab," Sesungguhnya kamu tidak akan mampu melihatnya.". Hamzahpun kemudian berkata," Tidak apa apa